Jeritan Hati

 

Tak akan ada yang abadi

Semua manusia memiliki batas, memiliki sebuah kekurangan. Keterbatasan tersebut membuat kita dapat saling melengkapi dan keterbatasan terebutlah yang membuat kita menjadi bermakna. Berapa banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dari kita, dan berapa banyak pula orang-orang yang tak mengulurkan tangannya untuk membantu sesama.
Padahal didalam kehidupan, manusia yang sebenarnya adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi yang  lain, yang dapat melengkapi. Semua karunia bahkan titipan yang diberikan Tuhan olehnya digunakan untuk dibuang kedalam bentuk yang tak menentu, tak bermakna.
Tak pernahkah mereka berkaca bahwa apa yang mereka dapatkan adalah hasil dari kerja keras rakyat ? tak pernahkan mereka berpikir mereka makan dengan uang orang-orang dibawah mereka ? apakah itu yang dapat disebut orang pilihan ?
Ckckck….
Kapan mereka dapat berpikir dengan benar ?
Kapan mereka mendengar jeritan hati orang-orang yan tertindas oleh kekejaman ekonomi keluarga ?
Tuhan, pintaku padamu hanya satu, jika mereka tidak bisa menyisihkan harta kekayaan mereka tolong kau berikan mereka sebuah pelajaran hidup. Berikan mereka sebuah arti dan makna kehidupan. Agar mereka dapat membuka pintu hati mereka. Kekayaan yang mereka dapatkan tak akan pernah abadi.
Seseorang mengatakan padaku, jika kau tak memanfaatkan hartamu demi kebaikan. Maka niscaya Tuhan  akan menurunkan sebuah ujian padamu, demi membersihkan harta-hartamu. Baik itu dalam bentuk penyakit atau mungkin sebuah kenyataan yang bahkan ia tak tahu.
Tulisan ini aku buat demi memuntahkan amarahku pada mereka yang duduk disana, pada mereka yang memiliki kedudukan dan pangkat namun tak mereka pergunakan untuk membantu sesama. Mereka yang memiliki kelebihan materi namun enggan memandang orang yang tak memiliki apapun. Bahkan seekor semutpun masih bisa hidup saling  membantu, apakah mereka yang diberikan akal pikiran oleh Tuhan tidak dapat berpikir ?? Ironis.
Ada yang mengatakan padaku kunci surga adalah saling memberi (sadakah) dan diiringi dengan ibadah.
Bagi yang tidak menyetujui tulisan saya, silahkan pergi. Saya hanya mengatakan apa yang saya lihat. Pada kenyataannya seperti ini, saya menangis melihatnya. Walaupun saya belum bisa membantu dengan materi, setidaknya saya berdoa agar mereka dibukakan pintu hati.

Satu respons untuk “Jeritan Hati

  1. yanty berkata:

    Aku setuju
    Mereka bersenang2 diatas penderitaan org lain,tanpa ada rasa simpati sedikitpun.
    Itulah manusia klu diberi klbihn lgsung lupa diri…

Your Comment become spirit for me ^ ^