Secret in Marriage (bab 13a)

untitled-1

Yunho memakirkan mobilnya dipelataran parkir. Dirinya menatap gedung tinggi yang ada didepan matanya, lalu menghela napas sejenak. Pikirannya kacau malam ini, bayangan Gina disakiti oleh pengacara itu, membuatnya tak dapat berkata banyak.

Dia tak mungkin menghubungi Donghae ‘kan? Yunho tak ingin membuat Donghae menghancurkan hubungan pernikahannya. Yunho tahu, jika menyangkut Gina, Donghae tak akan tinggal diam. Bisa saja, lelaki itu menceraikan istrinya, dan memilih untuk menikahi secara paksa Gina.

Tak ada yang tahu bagaimana jalan pikiran lelaki seperti Donghae. Yunho kembali menarik napas dan mengeluarkan nya dengan resah.

My Wifey…

Yunho menatap ponselnya yang tengah bergetar, My Wifey… senyumnya langsung merekah. Melihat nama itu saja, membuatnya langsung tersenyum. Sial, apakah ini yang namanya jatuh cinta ? pikir Yunho geli.

Hn” ujar Yunho menenangkan jantungnya, saat menyapa panggilan telpon sang istri.

“Kau dimana ?” Tanya Nayoung dengan nada cemas, Yunho tersenyum kecil. Cemaskah ia ? Yunho menatap apartemennya dari jauh, cahaya lampu masih menerangi kamarnya. Lama Yunho tak menjawab. Nayoung akhirnya mengulangi kembali pertanyaannya.

“Oh, dijalan. Sebentar lagi aku pulang. Kenapa ?” sekali-sekali ia berbohong tak apakan ?

“Eum… baiklah” jawab Nayoung kehabisan kata-kata. Yunho sendiri masih menunggu istrinya berbicara.

“Kau mau aku jemput ?” tebak Yunho dengan iseng. Nayoung menggigit bibirnya, ingin mengatakan ya. Namun  takut merepotkan Yunho.

“Bagaimana ?”  desak Yunho lagi

“Kau sudah sampai dimana ? kalau harus memutar arah, lebih baik tak usah” akhirnya Nayoung memberikan jawaban ambigu.

“Baiklah, tunggu disana ya. Aku kesana sekarang, jika ibu mengoceh yang macam-macam. Jangan kau dengarkan”

“Hm..”

Yunho tersenyum “sampai jumpa”

“Hm.. hati-hati” ujar Nayoung pelan. Yunho mengangguk tersenyum. Kemudian memutuskan sambungan telpon diantara mereka. Ia lalu mengemudikan mobilnya untuk keluar dari pelataran parker apartemennya, kemudian memutar arah untuk menuju kekediaman miliknya.

***

Nayoung menghela napasnya lega. untung saja Yunho tak curiga kenapa tiba-tiba Nayoung menghubunginya. Nayoung kembali menatap ibu mertuanya, dan beberapa orang yang duduk disekitarnya. Ini semua ide Nyonya Jung. Ya ampun, Nayoung tak habis pikir kenapa Nyonya Jung mencurigai anaknya sendiri. Padahal Nayoung selalu percaya, jika Yunho tak akan berbuat aneh-aneh diluaran sana.

Akh… syukurlah putraku tidak menyeleweng” aku Nyonya Jung dengan nada dibuat-buat lega. Membuat Tuan Jung mendelik kearahnya. Jihye dan Jung-in hanya menahan senyum, melihat tingkah Nyonya Jung yang terlihat berlebihan.

“Hanya Ibu yang mencurigai, Kakak bermain dibelakang Kakak ipar. Dasar ibu aneh, mana mungkin kakak berani bermain dibelakang. Ck” decak Jihye pura-pura kesal.

Nyonya Jung tak menggubris, ia lalu menatap sang menantu yang duduk manis disampingnya. “eum—Nayoung-ya. Apa kalian tak punya panggilan kesayangan ? misalnya Yeobo ? chagia ? atau baby, love

Nayoung hampir tersedak air liurnya, mendengar ibu mertuanya mengucapkan kata-kata aneh seperti itu. Memangnya perlu ? memanggil suami dengan sebutan seperti itu ? ya ampun. Wajah Nayoung  memerah, dan membuat Nyonya Jung makin gencar menggodanya.

“Kau ini, sudahlah. Dari pada mengganggu menantumu. Lebih baik, kau membuatkan aku teh” ujar Tuan Jung menengahi. Nayoung tersenyum terima kasih pada ayah mertuanya.

Ish kau ini, jangan menggangguku. Aku hanya ingin tahu, bagaimana sikap anakmu pada menantuku. Aku tahu, sikap sok dinginnya itu pasti menurun darimu. Aigo—“ keluh Nyonya Jung dengan nada dibuat-buat.

“Yang mau denganku dulu siapa ? dari pada kau berbicara melantur, lebih baik kau menyiapkan teh untukku” ujar Tuan Jung cukup kesal. Membuat Nyonya Jung memberenggut, dan meninggalkan ruang tengah.

Huft… Nayoung tersenyum lega, akhirnya selamat dari situasi ini. Nayoung kemudian menatap ibunya yang terlihat terharu bahagia.

“Ibu mau istirahat dulu. Ini sudah malam” ujar Ibu Nayoung dengan lembut. Tuan Jung mengangguk

“Jung-in, Jihye. Lebih baik kalian juga tidur, ini sudah malam. Besok kalian harus melakukan aktivitas ‘kan” ujar Tuan Jung bijak. Mereka berdua mengangguk dan bergegas untuk masuk kedalam kamar masing-masing.

Suasana hening menyelimuti Tuan Jung dan Nayoung.  Tuan Jung berdehem pelan. Lalu memandang menantunya dengan tenang. “bagaimana kehidupan kalian ? apakah Yunho pernah bersikap tidak baik padamu ?” Tanya Tuan Jung pelan. Nayoung menggeleng dengan lembut. Lalu tersenyum

“Tidak, dia selalu bersikap baik padaku. Dan dia selalu berusaha untuk mengerti bagaimana keadaanku” ujar Nayoung

Tuan Jung mengangguk “syukurlah, dia sudah bisa bersikap lebih bijaksana. Ayah senang mendengarnya”

Nayoung mengangguk , Tuan Jung berdehem sedikit. Kemudian melanjutkan pembicaraan mereka “ayah tahu, bagaimana sikap Yunho selama ini. Ayah dan Ibu yang membesarkan dirinya. Mungkin Yunho belum menceritakan masalalunya padamu. Tapi ayah pikir, untuk apa disembunyikan. Karna masalalu itu hanya perjalanan hidup”

Nayoung mendengarkan dengan seksama “jika nanti, dia menceritakan semuanya padamu. Ayah harap kau akan berlapang dada menerima semua kekurangannya”

***

“Aku pulang” teriak Yunho lantang, sudah lama dia tak kembali kerumah. Karena rumah ini kembali mengingatkannya pada wanita itu—Jessica. Walaupun peristiwa itu sudah lama dilupakannya, namun rasa sakit saat mengingatnya masih ada. Yunho mendesah kemudian, berjalan menuju ruang keluarga. Disana ada ayah dan istrinya. Yunho tersenyum, ayahnya sudah sangat menerima Nayoung dengan tangan terbuka. Dan ibunya, jangan ditanyakan lagi.

Yunho memperhatikan mereka, melihat bagaimana interaksi antara ayahnya dan Nayoung, mereka terlihat lebih akrab dari pada sebelumnya. Walau kadang Nayoung terlihat gugup. Mungkin ia harus sering-sering membawa istrinya untuk berkujung kemari dengan catatan jika ibunya tidak sedang dirumah.

Dan yah, Yunho kembali teringat pada ucapan Nyonya Jung. Kata yang sama, nada yang sama, dengan tekanan dan intonasi yang sama. Membosankan, tapi cukup membuatnya pusing.’kapan kau buatkan aku cucu’., Yunho sendiri heran, kenapa ayahnya dulu mau menikah dengan ibunya.

Baru dua langkah ia menjajakkan kakinya diruang keluarga, suara itu kembali terdengar ditelinganya.

“Dari mana saja kau ? Kau ini laki-laki bertanggung jawab tidak sih ? istri dibiarkan kerumah mertua sendiri. Kalau Ibu jadi Nayoung, ibu pasti sudah memaki-mu” rentetan ucapan Nyonya Jung membuatnya terdiam. Yunho mengulum senyumnya, untung saja Nayoung tidak secerewet ibunya.

Ah—ada yang harus aku lakukan tadi. Eo, Nayoung-ya kau mau pulang sekarang atau sebentar lagi ?” Tanya Yunho sambil lalu. Ia mengambil tempat duduk disamping sang istri. Disusul Nyonya Jung yang  duduk tepat diseberang putranya.

“Kau ini, sudah lama tidak kemari. Datang-datang hanya ingin membawa istrimu pulang. Astaga” gerutuan kecil itu kembali menguar dari Nyonya Jung. Membuat Yunho meringis. Image nya benar-benar rusak jika berada disekitar ibunya. Ck…

“Nayoung-ya” suara Nyonya Jung kembali melunak, bahkan terdengar sangat ramah. Membuat Yunho dan Tuan Jung memicing. Jika seperti ini, pasti ada sesuatu didalam kepala cantik Nyonya Jung.

“Inikan sudah malam, bagaimana jika kalian menginap saja disini ? Ayolah. Ini kali pertamanya kalian menginap dirumah ibu mertua, bagaimana ?”

Yunho mendengus. Sebenarnya ia ingin menolak dengan tegas untuk menginap. Mereka kan punya apartemen dan kamar sendiri, kenapa harus menginap dirumah Ibu segala. Pikirnya.

Belum sempat Nayoung menjawab, Yunho lalu mengistrupsi ucapan istrinya. “ibu, besok  aku sangat sibuk, jadi kami pulang saja ya” ujarnya merengek—tanpa disadari olehnya sendiri—membuat  Nayoung langsung menoleh pada Yunho. Ini pertama kalinya iya mendengar suaminya merengek. Sangat jauh dari image dewasa yang diperlihatkannya selama ini. Dalam hatinya Nayoung tersenyum geli.

“Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada menantuku” hardiknya cepat. Ck, kalau sudah begini, satu-satunya jalan hanya. Mengiyakan ucapannya. Yunho mendengus, lalu memalingkan wajahnya pada sang istri. Memintanya untuk mengatakan TIDAK. Walaupun kemungkinan itu sangat kecil. Yunho tahu seberapa besar rasa sayang Nayoung pada ibunya.

“Kami akan merepotkan Ibu nanti” tolaknya halus. Nyonya Jung menatap Yunho dengan tajam.

“Tidak kok. Ibu sudah menunggu waktu-waktu seperti ini. Jadi tidak mungkin Ibu merasa direpotkan”

Ah, kumat lagi ibunya. Seru Yunho dalam hati. Ck… ayah saja tidak bisa berbuat apa-apa bagaimana mungkin dia bisa. “Baiklah kalau begitu, kami akan menginap disini” ujar Nayoung meringis. Seruan senang terdengar diseberang Yunho. Dan lelaki itu hanya mendengus. Mendekatkan dirinya pada sang istri.

“Jangan manjakan ibu terlalu sering. Dia itu selalu mendapatkan apa yang dia mau” bisik Yunho sembari melirik Ibunya yang bergegas untuk membenahi kamar putranya.

“Kau ini memang kurang ajar ya. Sekali-kali buatlah ibumu tersenyum jangan hanya membuatnya mengomel” Nayoung balas berbisik. Ah Istrinya mulai membela ibunya. Kacau sudah jika begini. Yunho meringis, lalu mengusap tengkuknya. Membuat Tuan Jung mengulum senyum. Ia beranjak dari sofa.

“Ehem—sepertinya ada pekerjaan yang harus ayah lakukan. Kalian beristirahatlah” Nayoung mengangguk sembari tersenyum.

“Aku mau melihat kamarmu. Bolehkan ?” Tanya Nayoung saat beranjak dari tempat duduknya. Yunho terperangah melihat mata istrinya. Lalu mengangguk, beberapa detik kemudian kesadarannya kembali. Argh.. sepertinya ia memang tak bisa menghindar dari pesona Nayoung. Jung Yunho kau harus berusaha lebih keras sepertinya.

***

Hyejin membuka pintu apartemennya, sosok lelaki yang ada didepannya membuatnya kaget. “Kenapa kau ada disini?”Tanya Hyejin dengan tatapan horror. Lelaki itu tersenyum miring, sebelum melongokan kepalanya melihat siapa yang ada didalam. Namun dicegah oleh Hyejin. Lelaki itu tersenyum miris. Sebegitu tak inginkah Hyejin pada dirinya.

“Hyejin-ya. Lebih baik kau persilahkan tamu-mu masuk. Kau mau dianggap tidak sopan ?” Tanya lelaki itu dengan nada menyindir

“Tak perlu basa-basi Park Taehwan. Katakan apa mau mu” desis Hyejin dengan tegas. Taehwan tersenyum kecil

“Kau memang tak berubah. Besok aku ada acara pembukaan cabang baru Hotelku. Kau bisa datang ?” Tanya Taehwan dengan lemah. Berbagai cara dilakukannya untuk membuat wanita didepannya melupakan lelaki berengsek bernama Lee Donghae, namun sepertinya Hyejin masih menyayangi lelaki itu. Dan Taehwan membencinya. Kenapa Hyejin harus terperangkap dalam pesona seorang Donghae ? lelaki berengsek yang suka mempermainkan wanita—walaupun iya berengsek namun ia tak pernah menyia-nyiakan wanita sebaik Hyejin—ditambah lagi, Donghae adalah sahabat baik rivalnya. Hn… jika memang ia harus bermain untuk mendapatkan Hyejin. Ia akan menerimanya.

“Aku akan membicarakan ini dengan Donghae. Itu saja ‘kan ? kau boleh pergi kalau begitu” usir Hyejin dengan halus.

Taehwan diam memandang Hyejin didepannya. Kemudian menghela napas pelan “baiklah, aku harap kau bahagia dengan lelaki brengsek seperti Donghae” ujar Taehwan dengan nada kecut.

Hyejin tak menjawab. Ia berdoa dalam hatinya, semoga saja dia bisa bahagia dengan Donghae. Walaupun kemungkinan itu sangta kecil. Hyejin berencana akan meninggalkan Donghae jika semua yang diinginkannya sudah ditangan.

Beberapa detik kemudian, Taehwan berbalik dan  meninggalkan Hyejin yang menatap kosong padanya. Seburuk itu kah dia dimata wanita yang ia cintai ? Taehwan tahu, reputasinya bisa dikatakan sangat buruk. Jauh dengan kata baik. Tapi ia bisa berubah. Dan ia akan melakukan itu untuk wanita yang dicintainya.

Taehwan menatap lelaki yang baru saja  keluar dari dalam mobil Suv putih. Ia tampak tampan walaupun wajahnya tengah kusut. Taehwan menatapnya dengan tajam. Berdesisi keras, pandangan tak suka itu langsung merasukinya saat melihat lelaki itu dengan model cantik bernama Gina beberapa hari sebelum pernikahan Hyejin dengannya. Jika boleh jujur, Taehwan ingin pernikahan mereka tak pernah terjadi—tentunya dengan semua cara liciknya— Namun ia mengurungkan niatnya, melihat bagaimana tatapan mata Hyejin pada lelaki brengsek seperti Donghae. Lelaki yang  selalu membuat Hyejin menangis.

“Hey Kau” teriak Taehwan dengan lantang, membuat Donghae menghentikan langkahnya. Berbalik dan menatap Taehwan yang sangat percaya diri. Donghae mengernyit. Ia tahu siapa lelaki yang ada didepannya. Park Taehwan. Salah satu pesaing dari WT Corp. saingan terberat seorang Jung Yunho. Dulu dan sekarang. Donghae tersenyum dengan meremehkan.

“Sekali saja kau membuatnya menangis. Maka aku tak akan tanggung-tanggung untuk membuatmu terpuruk. Kau camkan itu Tuan Lee” suara lantangnya terdengar menusuk.

Awalnya Donghae tak tahu kemana arah pembicaraan ini. Namun pikiran kembali kebeberapa waktu yang lalu, dimana ia mendapati Hyejin yang diam-diam bertemu dengan Taehwan di coffee shop langganan istrinya.

Donghae tak gentar, ia memilih untuk maju selangkah. Ia ingin mengatakan bahwa ia tak peduli dengan ancaman itu.

“Tak perlu mengurusi rumah tangga ku Tuan Park. Karena apa yang akan aku lakukan pada istriku, itu sepenuhnya hak ku. Jadi lebih baik kau mundur, sebelum kau sakit lebih dalam”

Sial

Taehwan terpancing. Namun ia bersikap dengan tenang, seolah apa yang dikatakan oleh Donghae hanya omong kosong yang tak berarti “huh ? berani menantangku rupanya. Baiklah, aku layani kemauanmu Lee Donghae. Jangan menangis, saat Hyejin meninggalkanmu”

Taehwan meninggalkan Donghae dengan tenangnya. Seakan tak terjadi apapun. Huh , berani menantangku. Berarti kau mati. Ujar Taehwan dalam hatinya

***

Nayoung menatap sekelilingnya. Ruangan ini didominan oleh warna hitam dan merah. Sangat mencolok dengan cat dinding diluar kamar, yang didominan dengan warna putih dan cream. Nayoung memandang Yunho yang tengah menutup pintu kamarnya.

Ia tersenyum, kemudian melayangkan pandangannya pada meja belajar sang suami. Disana berjejer piala dan photo-photo saat Yunho masih kanak-kanak. Wajahnya yang imut membuat Nayoung tersenyum. “kau terlihat sangat berbeda” ujarnya sembari mengacungkan salah satu frame photo suaminya. Yunho mengangguk tenang, malas membahas masa kecilnya yang cukup buruk. Yeah, bagaimana tidak buruk. Saat kau datang kedalam kelas, semua mata murid  perempuan tertuju padamu, itu membuat Yunho jengah. Dan karena hal itulah. Teman-teman lelaki menjauhinya. Padahal ia tak punya salah sama sekali.

“Terima kasih” ujar Yunho malas, ia lalu membuka dasi dan kemejanya. Menampakkan otot bisep dan otot perut yang selama ini disembunyikannya. Nayoung lalu memalingkan wajahnya, kenapa sifat Yunho tak berubah. Selalu saja membuka baju seenaknya. Gerutu Nayoung kesal.

“Ini piala milikmu ?” Nayoung kembali bersuara, matanya tertuju pada piala penghargaan disana. Yunho mendekat—setelah memakai kaos polo hitam miliknya—kemudian menggumam pelan. Mengiyakan.

“Aku memenangkan kejuaraan Taekwondo tingkat nasional saat masih sekolah dasar” ujarnya. Nayoung mengangguk menggumam. Kemudian melihat-lihat beberapa album yang ada disana.

Disatu sisi, Yunho tengah mengamati ekspresi Nayoung yang sepertinya sangat tertarik dengan kehidupan masa kecinya. Well, Yunho teringat akan sesuatu yang belum dibahasnya dengan sang istri.

“Kau tak melupakan pembicaraan kita tadi siang kan ?” Ujar Yunho dengan tenang. Nayoung berbalik dengan album ditangannya.

“Masalah perjalanan wisata ?” Tanya Nayoung tak pasti. Yunho mengangguk tenang, dan mendekati sang istri.  Nayoung terlihat gugup, dan itu membuat Yunho mengulum senyum.

“Bukannya aku menolak. Hanya saja masa cutiku sudah habis, kau tahu ‘kan, aku tak bisa cuti seenaknya. Bagaimana pun aku hanya seorang pekerja” ujar Nayoung dengan tenang.

“Jika masalah itu, aku bisa memberikan jalan keluarnya”

“Dengan menggunakan kekuasaanmu ?” Tanya Nayoung tak senang. “Jung Yunho, kali ini tolong hargai sedikit kerja kerasku. Aku tak mau memafaatkan apa yang kau punya” suara Nayoung terdengar frustasi. Sepertinya ini akan menjadi pertengkaran pertama mereka.

“Bukannya ini memang konsep pernikahan kita ? Saling memanfaatkan ?” Tanya Yunho dengan dingin. Nayoung menatap Yunho tak senang. Selalu saja begini, kenapa harus mengungkit masalah itu ? pikir Nayoung kesal. Ia menatap mata tajam Yunho dengan tak senang.

“Tapi aku juga punya pilihan untuk tidak memakai kekuasaanmu Tuan Jung” tandas Nayoung dengan tegas. Wow, Yunho kembali melihat amarah dimata sang istri.

Ia tak dapat menahan senyumnya “hanya seminggu Nayoung-ya. Masa kau tidak bisa mengusahakannya” kali ini nada suara Yunho terdengar memohon. Jika ia memakai kekeras kepalaannya mala mini, maka semuanya akan kacau!.

Nayoung terdiam, mencerna apa yang diucapakan suaminya, suara yang terdengar seperti memohon membuat emosinya sedikit mencair.

Heh…” Nayoung menghela napasnya pelan “baiklah, akan aku coba” ujarnya dengan tenang. Yunho tersenyum.

“Terima kasih” ujar Yunho tulus, Nayoung tersenyum mengangguk.

“Kau juga tak lupa dengan janjimu yang dulu ‘kan ?” Tanya Nayoung menantang. Yunho mengernyit, memang dia punya janji ? berpikir keraslah Jung Yunho.

“Kau pasti lupa. Bukankah kau mau mencoba untuk hidup sebagai orang biasa ? bukan CEO Jung Yunho” ingat Nayoung. Ah Yunho ingat. Kemudian menatap istrinya dengan tatapan –kau serius—dan Nayoung hanya mengangguk.

“Baiklah, aku akan menepati janjiku padamu, asal kau menyetujui liburan kita selama seminggu ini, bagaimana ?” Nayoung terdiam selalu saja seperti ini. Lama ia berpikir, kemudian mengangguk pelan

“Akan aku usahakan” ujar Nayoung lirih. Yunho tersenyum lebar, senyum yang lembut yang hanya ia tunjukkan untuk sang istri.

“Ini sudah malam, sebaiknya kau tidur” ujar Yunho mengelus kepala istrinya. Nayoung mengangguk dan bersiap untuk tidur.

***

Hyejin menatap Donghae dengan ragu, lalu kembali makan sarapannya. Entah kenapa rasanya berat sekali untuk mengatakan bahwa ia akan menghadiri pesta yang ditawarkan oleh Taehwan.

Donghae sedari tadi hanya diam, menunggu istrinya untuk menyuarakan apa yang dipikirkannya, namun selama lima belas menit, ia tak kunjung mendengar permintaan seseorang didepannya. Ada apa ? pikir Donghae.

“Kau kenapa ?” ujar Donghae akhirnya. Hyejin hampir saja tersedak, saat mendengar suara Donghae yang tekesan lembut. Hyejin mendongak, lalu meminum air putih yang ada didepannya.

Eum—aku ingin meminta izin, nanti malam aku akan pergi dipembukaan hotel baru milik Taehwan” ujar Hyejin meringis.

Oh

Donghae mengangguk, kemudian ia menatap Hyejin yang masih menunggu reaksinya. “baiklah, aku izinkan. Tapi aku harus ikut, bagaimana?”

“Hn, tidak masalah” ujar Hyejin pelan. Donghae mengangguk, ia ingin melihat bagaimana reaksi Tahewan nantinya. Well, Donghae akan membuat Taehwan memakan ucapannya sendiri. Jangan pernah bermain-main degan seorang Lee Donghae.

***

“Wah, ternyata kau pintar memasak. Ibu jadi tak ragu meninggalkan anak bodoh itu berdua denganmu, kau tahu. Yunho itu sangat sulit untuk mengingat jadwal makan nya. Dia juga sering terkena maag” ejek Nyonya Jung dengan cibirannya. Nayoung dan ibunya hanya tersenyum dan saling pandang, mendengarkan keluh kesah sang Nyonya rumah tentang anak lelaki nya yang sangat nakal.

“Huh… Kau tahu menantu, dulu Yunho pernah dibawa kerumah sakit karena asam lambungnya. Benar-benar tidak keren ‘kan ? Mana ada lelaki terbaring dirumah sakit karena penyakit maag” ejeknya lagi.

Nayoung tersenyum, sebelum memasukkan irisan daging sapi itu kedalam panci, kemudian ia membilas tangannya. Dan membantu Nyonya Jung untuk memotong sayuran.

“Ibu jangan menggosipi anakmu” instrupsi Yunho dengan nada dingin dari belakang. Nyonya Jung kembali mencibir, ia melihat tatanan rapi seorang Jung Yunho eksekutiv muda yang sedang tersorot media akhir-akhir ini karena produk yang dibuatnya.

Kadang kala Nyonya Jung berpikir, benarkah anaknya sudah sedewasa ini ? baru kemarin rasanya, ia melihat bagaimana anak ini bisa berjalan, dan masuk sekolah. “kau mau kemana pagi-pagi rapi sekali” ejek Nyonya Jung. Yunho meringis pelan, jangan sampai ia diceramahi oleh ibunya pagi-pagi buta.

“Ada urusan sedikit dikantor, jadi aku haru segera kesana” ujarnya lalu berbalik dan mengamit roti panggang yang ada dimeja.

“Ya sudah kalau begitu” Yunho mengangguk, kemudian memandang Nayoung yang sibuk dengan dengan masakannya. Well, sejak kapan dia jadi suka memandangi istrinya yang memakai apron dan bergerak lincah didapur ? Yunho menggeleng sendiri. Kemudian menyapukan pandangannya kebeberapa arah. Disana ada ibu Nayoung dan Bibi Hong. Mereka terlihat sibuk menyiapkan bingkiskan kecil.

“Itu apa ?” Tanya Yunho sembari mendekati ibu mertuanya.

“Ini pemberian ibu untuk Harim. Dia itu temannya Nayoung saat masih kanak-kanak. Kemarin ibu dengar dia baru saja melahirkan, jadi ibu memberikan ini untuknya” ujar ibu Nayoung dengan tenang. Nyonya Jung diam menyimak pembicaraan mereka, kemudian melihat reaksi Nayoung yang sepertinya tak terlalu terusik masalah ‘anak’ apa mereka baik-baik saja ?pikir Nyonya Jung dalam diamnya.

“Oh… gambarnya lucu, aku jadi ingin cepat-cepat punya anak” ujar Yunho dengan santai, membuat beberapa pasang mata menatap heran padanya. Dan Nyonya Jung tersenyum lebar, mendengar ocehan dari bibir anaknya.

“Nayoung-ya” panggil Yunho setelah selesai melihat pernak-pernik yang ada dimeja. Ia menghampiri Nayoung yang sudah selesai memasak kari.

“Ya ?” ujar Nayoung kemudian berbalik, ia mendongak menatap suaminya yang lebih tinggi beberapa centi darinya.

“Aku akan pulang malam, jangan lupa janjimu. Aku tunggu siang nanti”

Ah- janji. Nayoung jadi ingat percakapan mereka tadi malam. Cup—Nayoung memandang sekeliling mereka—yang terlihat sibuk sendiri. Untung saja tak ada yang melihat adegan Yunho mengecup pipi dan keningnya. Kecuali Nyonya ingin tahu disampingnya—nyonya jung—

“Baiklah, aku pergi” ujar Yunho sebelum meninggalkan Nayoung yang terdiam didapur. Kekehan Nyonya Jung dan beberapa orang disana, membuat wajahnya merona. Ck..

“Ehm… ibu tidak melihat kok. Tenang saja” ujar Nyonya Jung dengan cengiran lebar. Nayoung hanya mengangguk kaku dan kembali beraktivitas seperti biasanya.

Huft…

Pagi yang indah atau menyebalkan ? pikirnya dalam hati.

***

Donghae menatap undangan yang ada ditangannya, undangan resmi Park Taehwan pada perusahaan yang dipimpinnya, sepertinya lelaki itu sangat terobsesi dengan Hyejin. Dan itu adalah kesempatan Donghae untuk menjatuhkan lelaki itu.

Well, mungkin benar kata orang, wanita itu seperti racun dan madu disaat yang berbeda. saat ia memberikan kenyamanan, ia bagai madu. Yang bisa disesap dan dihargai dengan sangat mahal, namun saat ia membuatmu gelisah maka ia akan seperti racun, perlahan tapi pasti menghancurkanmu.

Senyuman licik itu tertera diwajahh tampannya.

“Kita lihat saja, Taehwan siapa yang menang” ujar Donghae

***

Taehwan menatap beberapa berkas yang dibutuhkannya, senyum miring itu masih terkembang dibibir lelaki bermarga Park. “kau itu hanya anak tak di anggap oleh keluargamu, dan kau pikir kau mampu melawanku ? kau lihat saja nanti” dengusnya dengan tenang.

Ia lalu melihat photo yang ada didepannya.Gina, selamat datang kembali kedalam permaianan ini. “aku bisa saja menghancurkan kalian berdua secara bersamaan”

Terdengar ketukan pintu dari luar, Taehwan mendongak, menyeru untuk membiarkan orang itu masuk. Lelaki berjas hitam dengan kacamata gaya datang padanya. Melaporkan beberapa hal yang didapatnya beberapa hari ini.

“Ini photo yang anda minta Tuan, kami sudah menyelidiki dengan siapa Gina berkencan. Lalu kami sudah menyiapkan orang-orang untuk menyelidiki mereka bertiga”

Taehwan mengangguk “sebarkan photo-photo ini pada pencari berita diluaran sana” perintah Taehwan tegas dan tenang. Lelaki itu mengangguk, kemudian pamit dan meninggalkan Taehwan diruangannya.

“Permainan dimulai”

***

Pukul duabelas siang, Yunho menatap telpon dan poselnya bergantian. Lima belas menit ia seperti orang bodoh. Hanya menatap kedua  benda mati yang tergeletak diatas mejanya, menunggu hingga salah satu dari mereka berbunyi. Mata musangnya kembali menatap jam digital diatas meja, lalu beralih pada photo pernikahannya. Senyumnya terkembang. Lalu ia mendecak frustasi.

“Sial seperti inikah menunggu ?” gumamnya dengan tatapan  tajam.

Ponselnya berdering, Yunho tersenyum. Kemudian tanpa pikir panjang, ia langsung menerimanya. “Ya” ujarnya bersemangat

Ck.. kau rindu sekali ya padaku, semangat sekali Hyeong” sial, bukan istrinya. Yunho menatap ponsel smartphone nya gemas. ‘DOKTER GILA’

Siapa lagi kalau bukan Shim Changmin “kenapa?” Tanya Yunho malas. Changmin tertawa kecil, kemudian ia berdehem sejenak

“Kakak ipar kemari. Mengembalikan uangmu. Dan lunas” ujar Changmin kalem. Yunho berdehem

“Lalu ?” Tanya Yunho tak minat

“Ia ingin bertemu denganmu, Hyeong

Ucapan itu membuatnya, duduk dengan benar. Mencerna kembali ucapan Dokter gila yang sedang menunggu tanggapannya.

Bertemu dengannya ? tidak, ini bukan saat yang tepat. Bisa-bisa Nayoung mengamuk habis-habisan, kemudian menuduh nya yang tidak-tidak.

“Katakan saja, aku sedang tidak di Seoul” ujar Yunho kembali dingin. Changmin kembali membeku diseberang sana. Mood Hyeong nya sedang tak baik. Changmin hanya menyetujui ucapan lelaki itu.

“Baiklah, Hyeong. Akan kusampaikan”

“Hn” Yunho langsung memutuskan sambungan telpon diantara mereka.

Yunho memijat pelipisnya, kepalanya berdenyut nyeri. Kepalanya pusing, memikirkan itu membuatnya mual. Jangan sampai istrinya tahu itu dia—untuk saat ini—karena itu pasti akan memperkeruh suasana. Yunho mengutuk sendiri dirinya. Menciptkan rahasia dalam pernikahan sepertinya bukan hal yang bagus. Yunho mendesah frustasi. Baru kali ini, semua yang ia rencanakan tak terkontrol dengan baik.

Ponselnya berdering, Yunho menatap kembali ponsel yang ada ditangannya, istrinya.

Yunho bingung, apakah ia akan menjawabnya atau mengabaikannya. Berpikir Jung Yunho, setelah lima detik kebingungan melandanya, akhirnya ia menjawab panggilan sang istri.

“Yunho-ya”

“Ya”

“Aku diizinkan untuk cuti selama seminggu, aku menepati janjiku. Jadi kau harus bersiap-siap”ujar Nayoung dengan tenang. Yunho tersenyum merasa tak enak dan senang sekaligus. Membingungkan sekarang.

“Syukurlah, kalau begitu kau siap-siap ya. Aku sudah memesan tempatnya, ini akan jadi perjalanan yang menyenangkan”—atau bahkan sebaliknya. Sambung nya miris.

“Hn Baiklah”

Yunho tersenyum kecil, tidak seperti biasanya. Ia harus memikirkan cara bagaimana membicarakan masalah ini dengan Nayoung. Apapun reaksi Nayoung nantinya ia akan terima. Harus ia terima dengan lapang dada.

Tok tok tok

Yunho mendongak, kemudian berseru. Memberikan tanda agar si pengetuk pintu untuk masuk. Sekertarisnya masuk dengan tenang, dan membacalan jadwalnya hari ini. Seperti yang sudah direncanakannya dari awal, akhir-akhir ini ia memang sengaja untuk memforsir waktunya.

“Maaf, Pak ada undangan dari Park Holding ent. Mereka mengundang anda dan Nyonya untuk menghadiri pembukaan cabang baru malam ini” Yunho terdiam, pembukaan cabang baru ? wah, ternyata Taehwan sudah melangkah untuk mengejarnya. Yunho tersenyum miring.

“Baiklah” ujar Yunho dengan anggukan. Wanita itu kemudian meninggalkan ruangan Yunho.

Taehwan. Ternyata lelaki benar-benar membuktikan ucapannya. Yunho menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Kemudian memejamkan matanya. Ingatan masalalunya kembali menyeruak. Membuatnya menahan napas sejenak

“Yunho-ya… aku dengar kau dan Jessica sudah putus. Benar ?” Yunho menatap Gina dengan pandangan biasa saja, tak ada raut marah kesal atau patah hati. Seperti kebanyakan orang yang sedang putus cinta. Yunho malah terlihat sangat kalem.

“Hn” ujar Yunho singkat. Ia tak ingin membahas masalah ini. Karena itu sama saja membuka lukanya. Bayangkan saja, wanita yang kau cintai bercinta didepan matamu dengan sainganmu sendiri. Cukup sudah. Yunho saat itu hanya bisa mengepalkan tangannya, dan melayangkan tinjunya pada lelaki berambut merah didepannya. Hingga napas lelaki itu tersengal. Ia memasang tampang licik pada Yunho. “huh ? kau sakit hati Jung Yunho ? ah—akhirnya kau merasakan apa yang namanya sakit hati. Seperti itulah yang aku rasakan keparat” makinya dengan penuh dendam.

Yunho diam, kemudian melayangkan pandangannya pada Jessica yang hanya terbalut selimut “nikmati malammu pelacur jalanan” desisnya dengan mata tajam. Jessica terdiam, ia sudah melakukan kesalahan paling fatal dalam hidupnya.

Taehwan tertawa puas “akhirnya aku bisa menikmati apa yang menjadi milikmu, Yunho-ssi. Ah—aku melupakan seorang Gina, aku rasa aku bisa mendapatkannya dengan mudah. Seperti pelacurmu ini” ejek Taehwan lalu mengambil pakaiannya, dan meninggalkan Yunho beserta Jessica diruangan itu. Yunho berbalik ingin segera keluar dari ruangan terkutuk itu “jangan pernah muncul dihadapanku lagi. Jika kau masih sayang pada wajahmu”

Gina dan Donghae bahkan tak tahu apa yang diakukan Jung Yunho malam itu. Mereka hanya tahu, Yunho dan Jessica putus karena masalah ketidak cocokan Yunho dengan sikap manja wanita itu.

Dan karena itulah, cinta segita diantara mereka bermulai. Saat dimana Yunho mencoba untuk melindungi sahabatnya dari jangkauan Taehwan. Yunho selalu menyempatkan dirinya untuk memastikan keselamatan Gina. Dan itu yang membuat Gina menaruh hati padanya. Sejujurnya, ia tak pernah berpikir untuk memulai semua itu jika Taehwan tak mencoba mendekati Gina. Ditambah lagi dengan sikap Donghae yang sepertinya benar-benar tak bisa melepas bayang-bayang Gina. Katakan saja lelaki itu adalah seorang player, namun jika dengan Gina. Ia akan berubah drastis.

Sedangkan Ia sendiri sudah menutup hatinya untuk semua wanita, sampai Gina memutuskan untuk menonjolkan rasa sukanya. Dan mulai saat itu, Yunho memutuskan untuk menjalin hubungan dengan In-ah. Seorang model yang baru menjajakkan dirinya didunia entertain.

 

***

Nayoung keluar dari ruang praktek Dokter Shim. Setelah mengantarkan uang yang dipinjamnya Nayoung kemudian bergegas untuk mencari toko buku. Hari ini adalah hari spesialnya, karena hari ini adalah hari dimana ia mendapatkan haknya sebagai seorang karyawan. Gajinya memang tak sebesar suaminya, namun Nayoung selalu bersyukur untuk itu.

Setelah melunasi hutangnya—dengan menggadaikan kalung emas miliknya— Nayoung berencana untuk membelikan sebuah benda untuk suaminya. Dan saat ini disinilah ia. Dipasar tradisional, Nayoung membeli beberapa bahan untuk memasak, dan matanya tertuju pada cincin sederhana yang ada disalah satu toko. Indah. Hanya itu yang ada dipikirannya saat melihat benda cantik itu.

***

Nayoung melangkahkan kakinya untuk meninggalkan pusat perbelanjaan. Langkahnya terhenti saat melihat berita bahwa Gina masih di Seoul dan tertangkap tengah berkencan dengan seorang pengacara muda. Jantungnya seakan berhenti berdetak, napasnya tecekat. Wanita itu masih disini. Bukankah ia mengatakan akan meninggalkan Seoul ?

Kenapa ia masih disini ?

Nayoung diam ditempat. Melihat headline gossip yang tersebar dibeberapa media elektronik dan surat kabar.

Apa Yunho tahu Gina ada Seoul ?

Sejujurnya ia tak ingin mengingat masalah dimana wanita itu menyukai suaminya sebagai lelaki bukan sebagai sahabat. Namun melihat bagaimana kedekatan mereka, membuatnya tak kuasa untuk menampik fakta itu. Mungkin Yunho memang masih memiliki perasaan pada Gina—walaupun itu harus dipendamnya—

Nayoung lalu mengambil ponselnya, dan mengirim pesan singkat pada suaminya.

Apa kau akan pulang cepat malam ini ?

–sent

Tak lama kemudian, Yunho membalasnya.

Jika kau yang meminta, aku akan pulang cepat. Sampai  bertemu nanti malam!

 

***

Kilatan kamera terus menyambar kala beberapa pengusaha besar ternama melewati lobi utama hotel baru milik keluarga Park. Beberapa dari mereka tampak  memamerkan hasil cipta dan kerja keras yang telah dibangunnya dari nol.—seperti mobil atau akesesoris yang melekat dalam diri mereka.

Beberapa artis juga tampak menghadiri acara pembukaan cabang baru hotel J’Ys. Beberapa dari mereka merupakan istri pengusaha kelas kakap, dan sebagian lagi karena memang mengenal seorang Park Taehwan. Terlihat beberapa pengusaha muda yang menggandeng pasangannya. Begitu pula dengan Donghae yang tak segan menggandeng istrinya. Balutan kain berwarna cream dengan motif bunga, membuat istrinya tampak cantik dan elegan.

Beberapa kilatan kamera terus membidik mereka hingga masuk kedalam lift. Tak berselang lama, Gina dan kekasihnya junga turut hadir disana. Gina memamerkan punggung indahnya dengan balutan dress merah yang menyala, menampilkan kulit putihnya. Rambut yang digelung keatas, membuatnya makin terlihat menarik.

Sang pengacara yang berdiri disampingnya, juga tak kalah posesif dan tampan. Mereka lalu memasuki lift untuk menuju lantai utama.

***

Yunho bergegas masuk kedalam, bergegas untuk menyambut istrinya. Yunho terdiam saat memasuki ruang makan yang disulap menjadi sebuah tempat reservasi restoran. Makanan lezat yang unik tersaji disana. Belum lagi dengan hiasan lilin yang memberikan kesan indah. Yunho memencarkan matanya, mencari seseorang yang membuat ruang makannya berubah.

Dia disana, masih bergerak lincah dengan alat penggorengan. Yunho tersenyum. Menikmati apa yang dilihatnya. Tak ada ruginya ia tak menghadiri pesta itu, yang penting ia bisa melihat istrinya disana.

“Kau sudah pulang ?” Tanya Nayoung tampak terkejut. Yunho mengangguk, menyampirkan jas kerjanya disalah satu punggung kursi. Dan menghampiri istrinya

“Hn… apa aku melewatkan hal yang penting ?” Tanya Yunho dengan hati-hati. Kadang kala ia merutuki isi kepalanya yang hanya bisa menampung masalah program dan jadwal. Tapi tak bisa menampung hal-hal penting antara ia dan Nayoung.

Nayoung menggeleng tersenyum, kemudian meletakkan sup yang dibuatnya keatas meja makan. “tidak, kau tak melewatkan apapun” ujar Nayoung sembari menatap Yunho.

“Aku hanya ingin berbagi denganmu, karena hari ini aku mendapatkan gajiku. Walaupun bukan gaji pertama, tapi aku ingin berbagi denganmu” ujar Nayoung lirih.

Yunho tersenyum, ucapan itu membuatnya merasa ada. Ada karena dibutuhkan, ada karena ia merasa penting. Nayoung mau berbagi, itu sudah langkah besar dalam hubungan mereka. dari awal, Yunho tak pernah menargetkan untuk melangkah sejauh ini. Bahkan tak berpikir untuk kembali mempercayai hatinya untuk diberikan kepada seseorang, namun saat bertemu dengan wanita tangguh didepannya. Ia tak bisa menolak semua perubahan ini. Perubahan yang dianggapnya cukup aneh.

“Hey, kau kenapa ?” Tanya Nayoung heran. Melihat sikap Yunho yang jadi diam.

Yunho menggeleng tersenyum “terima kasih” ujarnya lirih. Nayoung jadi salah tingkah. Ia hanya menyiapkan makan malam. Dan itu sudah menjadi tugasnya, kenapa Yunho malah berterima kasih. Belum sempat ia mengajukan pertanyaan, bibir Yunho lebih dahulu mendarat di bibirnya. singkat dan cepat.

“Sepertinya aku harus mandi, mana mungkin kita makan dengan aroma badanku yang tak karuan” gurau Yunho mencairkan suasana. Nayoung terkekeh—dan menunduk malu—kemudian mengangguk dan lelaki itu segera masuk kedalam kamarnya.

Nayoung menahan napasnya sejenak, lalu meraba detak jantungnya yang menggila. Huh…

Sungguh ini pertama kali dalam hidupnya. Merasakan bagaimana euphoria tentang cinta. Detak jantung yang menggila, napas yang tercekat. Dan sakit yang menyesakkan. Dulu ia selalu berpikir, hanya orang bodoh yang mau jatuh cinta, karena cinta selalu sepaket dengan sakit hati. Jadi ia memilih untuk tetap menjaga hatinya, menjaga perasaannya agar tetap bertahan tanpa cinta.

Dan akhirnya, semua runtuh pada pesona seorang Jung Yunho. Lelaki tampan dengan mata tajam, sikap diam dan tenangnya membuat Nayoung geram. Ia tak bisa membaca bagaimana sikap dan gerak-gerik seorang Jung Yunho. Ia selalu tenang, terkecuali didepan keluarganya.

Senyum Nayoung merekah, dan masalah Gina itupun luput dari ingatannya.

***

Gina  melangkah, menggandeng lengan lelakinya. Mereka seperti sepasang kekasih yang tengah berbahagia. Mungkin itulah pandangan orang-orang saat melihat mereka berjalan berdampingan. Padahal jika ditilik lagi, senyuman Gina hanya senyum palsu.

“Gina, kenalkan ini temanku. Park Taehwa, tapi sepertinya kalian sudah saling mengenal. Bukankah kalian satu universitas dulu ?” Tanya lelaki itu dengan tenang

Taehwan tersenyum sinis. Lalu memandang Gina yang tampak cantik dengan dressnya. “hn, kami memang satu universitas. Siapa yang tak mengenal Gina. Dia wanita yang sangat popules di kampus” ujar Taehwan dengan manis. Lelaki ini memang selalu pandai dalam mengatur ritme permaianan.

“Jangan berlebihan Park Taehwan”  ujar Gina dengan senyumnya. Taehwan tersenyum tenang, lalu kembali berbincang dengan kekasih Gina.

Dari sisi lain, Donghae menatap Gina, dengan gelisah. Kenapa Gina harus berdekatan dengan Jong-shuk dan Taehwan. Donghae ingin melangkah, namun terhenti saat Hyejin menggeleng. Dan akhirnya ia hanya bisa menahan napas. Berdiri beberapa meter dari wanita yang kau cintai—yang tengah didekati oleh dua manusia berengsek—sial.

“Jika kau ingin bertemu Gina, sebaiknya sebentar lagi, disaat ia sendirian. Aku tak mau kau atau Jong-shuk membuat kekacauan” himbau Hyejin dengan tenang. Donghae diam, tak mejawab. Kemudian mereka kembali berbaur dengan beberapa orang yang ada disana. Dan Donghae baru sadar, jika Jung Yunho tak ada ditengah pesta ini. Kemana pria itu pergi ?

***

Uh…

Yunho tak tahu, bagaimana caranya bersikap romantis. Jadi ia hanya diam, dan menyantap makanan yang tersaji didepannya. Semuanya mendadak, dan itu membuatnya harus memutar otak. Ia bahkan tak menyiapkan kata-kata spesial untuk istrinya. Akh… kenapa kau jadi seseorang yang idiot Jung Yunho.

“Ehm” ia berdehem sedikit, kemudian menatap istrinya “kau sudah mengepak pakaianmu ?” Tanya Yunho berusaha mencari topik. Nayoung mengangguk pelan

“Ya… kapan kita akan berangkat ?”

“Lusa, aku sudah menyiapkan semuanya, semoga kau menyukai liburan ini” ujar Yunho

Nayoung mengangguk sembari tersenyum. Yunho jadi terbawa suasana “masakanmu enak” ujar Yunho tanpa sadar

“Ouh ? jadi kemarin-kemarin tidak enak ya masakanku ?” Tanya Nayoung sedikit khawatir. Aduh, sepertinya ia salah bicara. Yunho menggeleng

“Tidak, maksudku masakanmu selalu enak, baik kemarin atau sekarang” Yunho meluruskan maksd ucapannya. Nayoung mengangguk.

“Memangnya kau mau mengajakku liburan kemana ?”

“Eum… itu rahasia. Tapi aku yakin, kau pasti  menyukainya” ujarnya percaya diri. Nayoung terkekeh, lalu meminum air mineral yang ada didepannya

“Kau percaya diri sekali, tapi baiklah” angguknya. Mereka lalu tersenyum sendiri

***

Hehehe… Maaf baru uplod sekarang…. ada beberapa hal yang membuat saya menunda FF ini 🙂 terima kasih bagi yang mau menunggu… kritik, saran dan vote selalu dinanti.. bab 13 B nya nyusul bulan depan kayaknya… edisi Venice.. *kalo nggak galau sayanya* wkwkwk bay bay

50 respons untuk ‘Secret in Marriage (bab 13a)

  1. nayyong berkata:

    first kah?
    ahhh akhirnya dipost juga SIM 13x walaupun hrus nunggu 2bln 🙂

    kyknya bakalan ad konflik ni krna si taehwan…

    harap2 cmas ni eon, smga aja yunhooppa dan nayong akan baik2 sj…

    part B akn dpost bln dpn ya…. huuuuaaa gk bs lbh cpat ya eonn 😦
    smga aku gak.kartan az nih nunggu 🙂

  2. syari berkata:

    kenapa g langsung di post dua part…kita udah nunggu 2 bulan authorrr…
    owhhh ya yang yunho nyium bibir nayong itu pertama kah???? karena ngepost ceritanya terlalu lama jadi agak lupa2 cerita2 yang lalu…..
    cepet post yang selanjutnya yaa…aku nungguin ampe karatan 🙂

  3. yanty berkata:

    akhirnya ff yg ditggu2 publish juga…
    daebak ffnya…
    nayoung sama yunhonya cpat2 punya anak ya…
    dtggu part 13bnya..

  4. Kim Hana berkata:

    akhirnya dilanjut jg…
    wow..venice! he8
    bagus thor ceritanya, jgn lama² y publishnya
    o ya.. yg broken mariied kapan dilanjutin lgi? penasaran bgt ni ma lanjutannya
    ditunggu lo yg broken married.. gomawo :^)

      • Kim Hana berkata:

        wah komenQ dibales ternyata… 🙂
        mention di twitter g dibales he8
        gpp yg penting teteup dilanjutin y ditunggu, bgs bgt ceritanya apalagi cast-nya kim jaejoong wkwkwk
        yg ni jg bgs, jdi suka ma junho kekekek

      • Vii2junshu_kim berkata:

        ehh… ada ya ? aku gabuka twitter sist _-” gomen ya… kekeke xD ntar aku usahain bales dah… ahaha xD

        makasiii 🙂
        siipp.. dilajutkan selalu… hehehe
        makasi uda datang plus komen :p kekeke

  5. lestrina berkata:

    Konfliknya makin complicated ya… Donghae n taehwan bakalan bersiteru ya, donghae mempertahankan hyejin n taehwan ingin merebut hyejin dr donghae. Berharap donghae lbh fokus ke haejin n mulai ngelupain gina. Part berikut yunho n hyejin honeymoon ke venice, dikasih pic kota venice ya, nanti ada adegan yg ga diskip kan hehehe..*yadongnyakeluar.
    Ya wes, dtunggu ya lanjutannya.

    • Vii2junshu_kim berkata:

      muahahahaha,,, okesip.. diterima usulannya.. kalo kuota inet mencukupi dan saya pnya waktu buat gugling.. saya sertain deh pikunya.. kekeke

      perlu pikunya jung yunho ga ? biar makin oke *apaansih* wkwkwk

      iyak, ini baru akar masalahnya… dan dipart berikutnya..akan muncul konflik utamanya 🙂 hehehe
      hayo siapin hati biar ga galau *apaan ni* wkwkwk

      waah makasiihh 🙂

  6. La la berkata:

    Kok baru di post bulan depan sih eon?ㅠㅠ
    Cerita nya makin seru eon^^ ditunggu kelanjutannya eon^^

  7. syifasuju18elf berkata:

    hadeh… nunggunya 2 bulan eh yg keluar hanya setengahnya…. (penonton kecewa) wkwkwkwk 😉
    jujur seneng banget lihat ff ini udah di post….. aq jarang nemu ff yg castnya yunppa and ceritanya sebagus ff ini…. maka dari itu aq suka pake bangetz dengan ff ini…
    bulan depan ru bisa bca ff ini lagi… huwa…… lama bangetz……
    heran dech semua ff yg aq suka pasti aja lama dipostnya…. apa aku harus bilang kalau aq gx suka f ini biar ffnya cepet di postnya…..???? ( bingung )
    author aq rutin bangetz lho buka blok author unutuk ngecek postingan baru dari ff ini jadi semangat buat lanjutannya ya…. ingat kami disini selalu menanti postingan author tentang ff ini…. fighting…. jangan buat pennton kecewa author…. heheheheheh 😀

    • Vii2junshu_kim berkata:

      ahahahahaha,,,
      aduh saya gatau mesti cakap apa.. jiakakaka
      masalahnya megang kompu bisanya cuma jam sebelas malam -_-‘ itu karna sibuk kerja.. belom lagi tugas menmpuk….
      dan bulan depan uda mulai uas, jadi maaf ya, belom bisa bkin penonton senang.. wkwkwk

      makasii semangatnya, dukungannya, dan semua.semuanya… *terharu plus seneng* saya usahakan dicicil deh ngetiknya… jiakakaka… xD

  8. qoyah cassie berkata:

    huwaaa, ak yg sring nagih tp ak jg yg telat baca,., wkkwkk,, resiko org sibuk ya gini*sok

    ak kya orgil deh klo baca bagian nayoung n yunpa, senyum2 gaje krn so sweeetttt bgttttt,, hihiihii

    bagian si imin dbykin dong eonn,, ak sllu ngakak klo bgian dia,,hhahaa, Dokter GILA

    oya, ni donghae,hyejin,taehwan,gina konfliknya bner2 deh,,,cintanya muter ini,,wkwkwkkk

    pokonya mah ak sgt brterima kasih ini mau dilanjuut,,wkwkkk
    prtnyaannya:kpn BM lanjut??
    Tp ak sbg reader yg baik akan memaklumi segala kesibukan authornya*jiahhh
    hhaha
    cukup sekian 😀

    • Vii2junshu_kim berkata:

      bingung mau balas yang mana ini…
      gimna ga dilajutin … banyak banget yang neror *eh* wakakaka…
      sipoo dah… iya gina donghae hyejin taehwan.. saya juga pusing ni… *keliling* jiakaka xD

      okesip, ada pertanyaan krim sms aja ama aku.. muahaha xD

  9. eunkyuphiet berkata:

    ya ampunn,, setelah sekian lama akhirnya keluar juga the next story of SIM^^
    Bolak balik aku buka blog ini,, buat baca karya2 mu, termasuk SIM^^
    Di tunggu kelanjutan ceritanya^^
    Broken marriage donk, kapan lanjut nih?

  10. shawolelf berkata:

    Akhirnya.. setelah nunggu sekian lama nongol juga ini ff hehe makin seru ceritanya itu yunho pertama kali cium bibir nayoung ya hahaha author part selanjutnya yang panjang ya biar lebih seru 😀

  11. kanahVIP berkata:

    ya alloh thor kenapa lama sekali ngpostnya, tiaphari nunngguin tau gak sih T.T
    deg2an sendiri bacanya. itu yunho mau ngajak nayoung liburan kemana? pokoknya yag part 13B harus kudu cepet ngepostnya >< *maksa dikit boleh kan hehe*

  12. Vera pebrianti berkata:

    Hwaa~
    Onnie akhirnya part 13a muncul juga makasih ya onnie sudah membayar upah menunggu ku dengan ff yang DAEBAKKKK!!! /Sungkem ala eyang bubur (?)/ Part selanjutnya jangan lama-lama onnie 🙂

  13. ayumi berkata:

    Lama banget nunggu ff ne, tpi terpuaskan dgn perkembangan hubngan yunho. Smoga gak ada masalah lgi and cepat d post klanjutannya 😀
    Fighting :))

  14. evi berkata:

    akhirnya di upload juga. aku kira kamu lupa vii dengan ff kamu ini tapi,keren loch ff nya, di tunggu baba selanjutnya , gumawo

  15. song hyo-ah berkata:

    semakin dibaca malah semakin kasihan sama hyejin nya..
    donghae ga tertarik sama sekali sama hyejin..
    kalo yunho sama nayoung uda enak nih,,
    uda semakin deket & ga kaku lagi 🙂
    ditunggu ya selanjutnya 😉

  16. ci2t berkata:

    kyaaaa……..telat baca
    padahal dri kemaren q sering nagih author wat nerusin SIM, tp giliran dah di publish malah telat baca…..mian *bow
    ff nya DAEBAK……walopun hrus baca ulang SIM part 12, soalnya dah agak lupa sm jalan critanya…….
    bayangin Yunho cium Nayyong jadi merinding sendiri…..
    next part ‘progam bikin baby’ kan thor…..*ngarep

    Next part beneran bulan depan kan thor???!! jangan lama2……please
    Ditunggu sangat

  17. naranara15 berkata:

    Huaaaaaaaaa akhirnya posting juga SIM 13a huaaaaaaa >..<
    Bulan dpan yah?? Gk ppa deh yg pnting bkan akhir bulan depan hehe xD, ditunggu chingu 😀

    • naranara15 berkata:

      Huaaaaa kepotong huhu
      Walaupun yunho nayeon msh kaku tp mrka slluuuuuu romantis huaaaa beurowo xD
      Aiisssh si taehwan sialan, dasar perusuh!! Isshhh-,-
      Ini lg si ikan mokpo, udh pnya istri bang, brenti ngelirik gina mulu uuhh=.= malangnya hyejin huhuhu
      Asiiik part b versi honeymoon yunho nayeon di venice huaaa my dreamland >.<

  18. An mimi berkata:

    Wahhhh maksi makasi akhirnya ini ff dipost juga…:) saya suka ffnya, jadi gak sabar nunggu part b tapi saya bakal sabar….hehehehehe

    kyk mesti siap2 ada kejutan konflik gara2 si taehwan…. Penasarannnn……..

    Sekali lagi makasi….

  19. Choi In Hae berkata:

    Huuhh….akhirnya nongol jg part13nya yunho oppa makin romantis dan manis.kyknya ada yg bakalan bersaing nich.part honeymoonya agak dibuat hot ya thor he…he…ditunggu nextnya.jangan lama”peace…

  20. minkijaeteuk berkata:

    sdari sisi donghae n ginalg bersitegang cuma Nayoung n yunho doang yg lg bermesraan n nikmatin masa2 berdua….
    seneng yunho n Nayoung dah bersikao layak ysuami istri yg saling.mencintai…
    donghae cintain hyejin dong kasian dia bertepuk sebelah tangan n rela jd alat buat donghae…
    Lanjut…jgn lama2 ya author…

  21. Fath berkata:

    ternyata udah di post !!! saking lamanya nggak buka blog ini..
    makin gemes sama yunho nayoung. hahaha
    donghae jangan jahat2 yah.
    next part nya sangat ditunggu

  22. Shamusuki berkata:

    Entah kenapa Park Taehwan di sini bikin aku inget sama atlet renang park taehwan, dengan muka konyolnya pas di RM * Hahahahahaha……

    Nyonyaa Juung, pengen deh aku punya mertua kaya nyonya Jung. Kalo dipikir hidup Nayoung tuh enak banget yak? suami baik, mertua baik, ibunya baik, cuma pikirannya aja yang nggak baik dan kadang melayang kemana-mana, terus disulap Voila jadilah konflik..

    Nggg.. Vi, bagian yang ini: Katakan saja lelaki itu adalah seorang player, namun jika dengan Gina. Ia akan berubah drastis. agak kurang pas ya, Donghae adalah seorag player kelas kakap, namun dihadapan Gina semuanya akan berubah drastis… Tapi eh tapi apa boleh dikata ya, udah publish juga..

    Aduduuhh mau bulan madu niee, ecie cie.. Semoga bulan madunya nggak berakhir degan konflik ya.. Hohohoho

    Mau bulan depan kek, mau semester depan kek, updatemu akan ku tunggu, peluk sayang dari Bandung.

    Semangat ya, Vi. Bagi waktu kuliah-kerja dan nulis bukan hal mudah..
    Oh ya, untuk Om Jidat, “Otanjoubi Omedetou Gozaimasu, moga jidatnya nambah kinclong” xp

  23. azkadwiesjnse berkata:

    wuahhhhhhhhh akhirnya keluar jg,,,,,,,,,,
    jatuh cinta k’sekian x nya ma Yunho oppa d tunggu lanjutanyaaaaa,

  24. ariistyaana berkata:

    Aaa yunho oppa,aku mencintaimu#plaaak digaplok nayoung
    hehe
    rasa rasanya bakal ada sesuatu niih..yaah enggak sabar nunggu momen romantis yunho nayoung di venice^^

  25. mirta berkata:

    Annyeong semuanya…
    aku readers baru, hehe
    maaf aku baru komen di part 13a, soalnya pas baca secret in marriage yang pertaman langsung ketagihan buat baca selanjutnya…maaf
    kau tahu? ff ini daebak, isi ceritanya beda dari ff yang lain, dan membuat penasaran, unsur konfliknya sedikit2 keluar *yang donghae itu

  26. bumisme berkata:

    Aduwwh author yg cantik jelitaaa , aku baca ff ini langsung dari part 1 sampe 13a wkw, suka banget sama alur ceritanya yang menurut aku ga ribet konfliknya jadi bacanya ga makan ati tapi aneh nya selalu bikin pnasaran klanjutannyaaa karna critanya ga ktebak, pokonya t.o.p gdragon lahh)b
    yang semangat nulisnya ditunggu kelanjutannyaa chingu, maaf ni chingu baru komen pas part ini abis ktagihan bacanya , pokonya fighting bikin klanjutannya (y)

  27. Yekyu berkata:

    annyeonhaseyo author,
    saya reader baru,
    maaf koment.y langsung loncat ke part ini,
    .
    Ff nya benar benar beda sama yang lain,
    cerita nya manis, ga terburu buru, penokohan.ya keren,
    konflik.ya juga, wow daebakk,
    .
    Suka sama yunho nayoung, meskipun nikah.ya ga karena rasa cinta pada awal.ya, tapi ga ada pertengkaran pertengkaran yang berlebihan,
    author.ya hebat, aku ngefans sama author, author daebakk,
    ditunggu kelanjutan.ya ya thor,
    fighting…

  28. karina berkata:

    sudah mulai bersemi niiih cibta cinta an myaa …. yunho nyaa masi laku tapi ga apa apa jd mkin bkin pnasaraaan hehe next nya d tunggu yaaah

  29. vera berkata:

    aduuuh kaak.. plis. cerita ini bikin aku seneng. senyum” sndri sm karakter yunho di sini. aku suka deh. hihiii…

    thor.. semangat ya kuliah dan krjanya. semangat juga post part selanjutnya. aku ga kuat nunggu part selanjutnya lama” . ayo dums.. hihi *tarik baju author*

    pokonya makasih buat ff ini thor. ditunggu part selanjutnya. cupcup~

    *kibasrambut ^^

  30. vera berkata:

    authhhooooor *peluk author*

    aku suka sama cerita ini. suka banget malah. feel yunho nya dapet. duduuuh… aku sampe ga nyangka sama karakter yunho di sini. sukaa bgt thor. hehe

    semangt ya thor kuliah sama krjanya. selamat kmrn dpt ipk 3 an lebih. salut deh author pinter bagi waktu. makasih thor udh baik banget mau post dan nerusin ff nya. hehe ditunggu part selanjutnya ya thor 🙂

    *kibasrambut ^^

  31. kwonyunhee berkata:

    Muahahaaa, eon seneng bgt. Tpi gelisah bgt juga ding, aish konflik smkin mmnas as ish aish

Tinggalkan Balasan ke Vitri Batalkan balasan