Secret in Marriage

Bab 11

 

 

Yunho membuka pintu apartemennya dengan perasaan gelisah. Beberapa kali dirinya menghembuskan napas lelah dan putus asa. Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk kedalam apartemen.

Ruangan ini Terasa sunyi dan sepi. Rasanya seperti kembali kebeberapa waktu yang lalu. Dimana dirinya tanpa Nayoung. Dan itu membuat hatinya benar-benar gelisah. Entah sejak kapan dirinya mulai merasakan hal itu. Kehadiran wanita itu mungkin perlahan-lahan mengubah dunianya tanpa ia sadari.

Yunho membuka kamar utama miliknya. Nayoung tengah terpulas membelakanginya. Ia hanya dapat menatap punggung istrinya dalam diam, tak ingin membangunkan wanitanya. Yunho kemudian memalingkan pandangannya pada lemari besar miliknya. ia harus menyiapkan baju untuk keberangkatannya besok pagi.

 

***

 

Nyonya Jung sedang menyibukan diri dengan menyulam beberapa pakaian bayi, ada dua warna yang ia sulam, merah muda dan biru, biru untuk cucu laki-laki, dan merah  muda untuk cucu perempuannya. Tak lama Nyonya Jung tersenyum senang. saat beberapa sarung tangan dan kaos kaki mungil  itu selesai ia sulam.  dengan wajah berseri, Nyonya Jung memperlihatkan hasil sulamannya pada sang suami. Tuan Jung hanya bisa menanggapi tingkah sang istri dengan gelengan kepala. Sepertinya ada  yang   tidak sabar ingin menimang cucu. Pikir Tuan Jung.

“Kau berlebihan sekali. Calon bayinya saja belum ada, kau sudah membuat rajutan pakaian dan kaos kaki nya” komentar sang suami dengan nada lemah. Antusiasme istrinya memang patut diacungi jempol.

Nyonya Jung tampak meringis saat mendengar tanggapan dari suaminya. “Ini insting seorang nenek yang akan menimang cucunya” komentar Nyonya Jung acuh. Tuan Jung pun menutup buku bacaannya , ia menatap sang istri  yang masih asyik merajut. Sebenarnya Tuan Jung sudah memahami dengan baik sifat istriya satu itu, menyibukan diri dengan hal ajaib diluar dugaannya.

“Baiklah, terserah padamu saja. Tapi, jangan membuat mereka tertekan dengan semua permintaanmu. Bagaimana pun juga mereka adalah pasangan baru, selalu ingin menikmati masa-masa berdua, mengertilah” ucap Tuan Jung bijak. Nyonya Jung hanya bisa tersenyum lebar, masih dengan senyum yang sama, Nyonya Jung mendekat kearah sang suami

“Asal kau tahu saja, mereka jarang menghabiskan waktu berdua. Karena itu aku menyusul mereka ke Jepang, ternyata anakmu yang berhati dingin itu malah mengajak istrinya jalan-jalan dengan senang hati”

“Kau benar-benar membuntuti mereka ?” tanya Tuan Jung tak habis pikir dengan kelakuan istrinya kali ini , Yunho bukan lagi anak kecil yang harus digandeng orang tuanya kemana-mana. Tuan Jung kembali menggelengkan kepalanya.

Nyonya Jung menyadari ketidak setujuan suaminya atas penguntitan yang kemarin ia lakukan, dengan takut-takut Nyonya Jung melirik suaminya. “Ini yang terakhir, aku janji” ujar Nyonya Jung mantap. Mencoba meyakinkan sang suami yang terlanjur kecewa.

Tuan Jung mendecih “Aku tak bisa percaya. Kau kemarin pamit padaku  untuk membantu  pembukaan café Jaejoong di Jeju, tapi kau malah pergi dengan keponakan mu untuk menguntit anakmu sendiri ? kalian benar-benar—“ Tuan Jung terdiam sejenak “menyebalkan” sambung Tuan Jung.

Nyonya Jung pun tersenyum “Aku hanya ingin melihat apakah putraku memperlakukan menantuku dengan baik, itu saja. Tidak ada yang lain” bantah Nyonya Jung membela diri.

Tuan Jung menghela napasnya lagi. “ Apa Yunho tahu kalian menguntitnya ?” tanya Tuan Jung lirih. Ia Tidak tega melihat wajah istrinya sedih seperti itu.

“Dia tahu, tapi sepertinya tak mau ambil pusing” jawab Nyonya Jung pasrah Tuan Jung menatap istrinya heran.

“Dia bukannya tak ingin ambil pusing. Dia hanya lelah dengan kelakuan kalian. Apa Kau mau aku beri tahu sesuatu ?”

Nyonya Jung mengangguk semangat.

“Biarkan anakmu menjalani semuanya tanpa campur tangan kalian, aku yakin kau bisa mendapatkan cucu lebih cepat. Bagaimana ?”

Nyonya Jung terdiam sejenak. mencerna apa yang dikatakan suaminya dengan  perlahan. Mendapatkan cucu dengan cepat ? siapa yang tidak mau. Tentu saja dia mau. Tapi jika harus membiarkan mereka apa adanya, Nyonya Jung  tak tega. Bagaimanapun juga sudah mengurus Yunho sejak kecil. Mana mungkin ia akan membiarkan putra bodohnya yang tidak peka itu, mengadapi Nayoung sendirian. Oh My…

Apa yang harus dilakukan nya ?

Nyonya Jung menatap Tuan Jung penasaran. Kemudian meletakkan sulaman yang masih dipegangnya diatas meja. “Kau yakin, membiarkan anakmu yang tak tahu apa-apa itu ? aku takut anakmu akan menyakiti menantuku. itu artinya aku tak akan mendapatkan cucu”

“ Bagaimanapun juga Dia anakmu, Astaga kau ini. Tenang saja,   Insting seorang Ayah selalu benar. Jadi biarkan mereka berkembang. Oke ?” tawar Tuan Jung sambil ter senyum. Nyonya Jung  terdiam sejenak, memikirkan tawaran suaminya.

“Baiklah” ujarnya lemah  ia berharap keputusan yang diambilnya kali ini tidak salah. Demi menimang cucu, Nyonya Jung ingin menpercayakan semua masalah pada anaknya. Tuan Jung tersenyum kecil strateginya berhasil. Ia tak menyangka kata cucu, mampu merubuhkan sifat kekanakan istrinya.

 

***

 

Selesai membersihkan dirinya, Yunho bergegas mengambil beberapa pakaian didalam lemari, ia tertergun sejenak saat menyadari, beberapa helai kemejanya  sudah tidak ada di tempat biasanya. Yunho pun memeriksa dasi dan celana denim miliknya. Hanya ada beberapa pasang yang tertinggal. Yunho) menatap koper hitam miliknya disamping sofa.

Mungkinkah ?

Yunho menatap Nayoung dalam diam, kemudian mengambil koper dan memeriksa nya. Dugaannya benar. Nayoung menyiapkan pakaian untuknya.

Tanpa pikir panjang, Yunho membaringkan tubuhnya disamping Nayoung. ia menatap punggung Nayoung dengan tenang. Mungkin dalam beberapa hari kedepan, dirinya akan merindukan punggung itu, merindukan senyuman sang pemilik punggung, juga merindukan kecerewetan dan suara istrinya.

Yunho tersenyum kecut, kemudian mengulurkan lengannya untuk memeluk pinggang wanita disampingnya. Paling tidak ia bisa merasakan bagaimana kehangatan istrinya sebelum meninggalkan Seoul untuk pekerjaan nya, besok.

 

***

 

Nayoung membuka matanya, saat tangan itu mulai merangkul pinggangnya. Perasaan senang dan sedih menyusup dalam benaknya. Dalam hati Nayoung bertanya-tanya. Berapa lama Yunho akan meninggalkannya ? mungkin kah semua ini memang urusan pekerjaan, atau hanya alasan untuk menghidar. kemudian menyetujui untuk berpisah dengannya ?

Nayoung diam, dadanya sesak jika memikirkan itu. matanya mulai panas, Rasanya ia ingin menangis. Namun tak mungkin  jika ia menangis saat Yunho baru saja memejamkan mata. Nayoung tak ingin terlihat lemah didepan Yunho. bagaimanapun ia adalah wanita yang kuat—paling tidak dia sudah berusaha untuk kuat.

“Kau belum tidur ?” sang suami mengeluarkan suaranya. Mata Nayoung mengerjap, dan Yunho pun mengeratkan pelukannya. Nayoung diam seribu bahasa. Rembesan air matanya mengalir perlahan tanpa di komando. ia gagal menyembunyikan kesedihannya.

“Aku tahu kau belum sepenuhnya terlelap. Jika kau punya sesuatu hal yang dikatakan, maka katakanlah padaku. Jangan menyimpannya sendiri” ujar Yunho bijak. Yunho tahu istrinya sedang menyembunyikan sesuatu. Ia pun mengubah posisinya untuk berbaring terlentang disamping Nayoung. Namun wanita itu tak bergeming. Enggan menjawab.

Menit berikutnya terasa sunyi yang terdengar hanya helaan napas Yunho.

“Nayoung-ya” panggil Yunho.

Nayoung hanya diam, antara ingin dan tidak untuk menanggapi ucapan suaminya. “Aku tahu semua ini terasa berat untukmu. Dan aku berusaha untuk tetap disampingmu, sebisa mungkin aku ingin meringkan bebanmu. Bukankah itu tugas suami ?” ucap Yunho pelan

“Aku tak memerlukan imbalan seperti yang maksud. Dengan adanya kau disampingku itu sudah lebih dari cukup. Katakan saja sekarang, aku sedang merayu atau mungkin berkata omong kosong. Tapi kenyataan nya aku membutuhkanmu. aku membutuhkanmu sebagai partner hidupku. Yang bisa berbagi semuanya denganku, baik itu suka atau duka. Sumpah, pernikahan ini tak akan pernah ‘ku lepaskan. Aku harap kau juga begitu. Dan masalah malam itu, aku anggap semuanya tak pernah terjadi”

Yunho menutup ucapan terakhirnya sembari menatap punggung Nayoung yang masih bergeming. Sedikit kesal, Yunho hanya bisa menghela napas dengan lemah.

“Aku harap, kau memikirkan semua yang aku katakan. Aku di London selama seminggu atau lebih. Jadi pikirkanlah masak-masak dengan kepala dingin. Selamat malam”

Yunho pun mematikan lampu, dan tidur dengan  perasaan lega. Paling tidak seperti itu.

 

***

 

Sampai saat ini ucapan Yunho masih terekam jelas dalam ingatannya. Nayoung juga masih memikirkan ucapan Yunho malam itu, sebelum suaminya meninggalkan Seoul. Sebelum pergi Yunho tak lupa mengecup keningnya dengan lembut. Lalu melambaikan tangannya seperti biasa. nampaknya ia sudah melupakan kejadian malam kemarin.

“Kau tak fokus lagi” ujar salah seorang rekan kerjanya dengan kesal. Nayoung hanya menunduk meminta maaf. Lalu memperbaiki kesalahan yang dibuatnya. saat ini Nayoung  sedang  mengerjakan tugasnya mendesain gaun malam.

“Nayoung-ya. Aku heran denganmu” ujar rekannya sambil menatap Nayoung. Nayoung pun meletakkan pensil gambarnya kemudian memandang Eun-ji dengan tenang. Menunggu wanita itu melanjutkan ucapannya.

“Kau punya suami, yang bisa dikatakan berkecukupan. Bahkan sangat berkecukupan Dengan semua harta kekayaan yang tak akan habis tujuh turunan. kenapa kau masih bekerja ?”

Nayoung tersenyum kecil, lalu mengambil pensilnya kembali “Aku kira kau ingin menanyakan apa? Dari kecil aku sudah terbiasa bekerja. Jadi mana mungkin bisa berdiam diri dirumah, dan menunggu kepulang suamiku hanya dengan menonton televisi. Lagipula Yunho sering lembur jadi aku merasa bosan dirumah” ucap Nayoung dengan tenang.

Eun-ji tersenyum kecil mendengar penuturan Nayoung. “Andai saja semua istri pengusaha sepertimu. Aku jamin tak akan ada perusahaan besar yang bangkrut”

Nayoung tersenyum kikuk. Seperti dirinya ? jangan sampai. Nayoung sendiri bahkan malu telah mengatakan hal tidak baik pada suaminya malam itu. ia bersyukur Yunho adalah manusia yang bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Jadi tidak berimbas pada siapapun.

Nayoung memicingkan mata saat Ponsel nya bergetar, Jung-in menghubunginya.

“Ya, ada apa Jung-in ?”tanya Nayoung dengan was-was

“Kak, Bibi Jung ingin mengajakku dan Ibu pindah kerumah mereka. Kakak Ipar sudah menyetujuinya tadi, tapi kami ingin meminta izinmu juga” ujar Jung-in hati-hati.

Nayoung terdiam sejenak “Apa Nyonya Jung disana sekarang ?” tanya Nayoung pelan, sambil beranjak dari kursinya untuk mencari tempat yang lebih nyaman.

“Ada, sebentar” jawab Jung-In

Nayoung mengangguk pelan. “Ada apa menantuku ?” jawab Nyonya Jung sumringah

“Ibu, apa tidak merepotkan jika Ibu dan adikku tinggal disana)? aku masih bisa menjaga mereka. Apalagi Yunho sedang tidak ditempat. Bukankah lebih baik mereka bersamaku?)”

“Tenang saja, mereka tak merepotkanku. Lagipula dirumah ada Bibi Hong yang membantuku. Jika mereka dirumah kalian, siapa yang akan merawat mereka ? belum lagi program untuk mendapatkan cucu juga tertunda. Pokoknya mereka tinggal bersama ibu saja”

Jika sudah begini apa yang harus ia lakukan ? menolak ? Mana mungkin, ibu mertuanya sangat tidak suka ditolak.

“Baiklah. Apa Yunho mengizinkan mereka tinggal serumah dengan ibu ?” tanya Nayoung dengan pelan. Nyonya Jung tersenyum lebar, lalu menatap besannya dengan senang hati.

“Tentu saja. Tadi ibu sudah menghubungi Yunho” ujar Nyonya Jung ceria.

“Baiklah, kalau begitu aku mengizinkannya. Em… apakah aku bisa bicara dengan ibuku sebentar Bu ?”

“Sebentar ya”Nyonya Jung menyerahkan ponsel Jung-in pada besannya. Dengan tenang Ibu Nayoung mengambil ponsel itu

“Hallo”

“Ibu… Apa Ibu nyaman tinggal dengan besan ibu ?” tanya Nayoung dengan pelan

“Ibu tidak masalah, Nyonya Jung juga menawarkan pekerjaan pada ibu. Dan ibu rasa itu tak akan menyulitkan mereka”

Nayoung mengangguk “Jadi kapan ibu pindah  ?”

“Nyonya Jung sudah memindahkan pakaian dan kebutuhan Ibu kerumah mereka”

“Oh… baiklah kalau begitu. Sampai nanti ya bu. Aku ada pekerjaan”

Ibu Nayoung mengangguk tenang “Hmm.. sampai nanti”

 

***

“Bibi Jung, apakah tidak apa-apa berbohong seperti itu ?” tanya Jung-in lemah. Nyonya Jung tersenyum kecil

“Apa ? oh tentang Yunho sudah menyetujuinya ? tenang saja, nanti aku yang menghubungi Yunho.  Yunho pasti  tidak akan keberatan, apalagi Jihye. Dia pasti senang, memilik teman sepertimu” Jung-in mengangguk lemah

“Terima kasih ya besan, sudah menerima tawaranku. Bagaimanapun aku tak ingin hal ini terjadi lagi. Cukup sekali saja insiden ini terjadi” ujar nyonya Jung dengan serius. Ibu Nayoung tersenyum haru.

“Aku yang harus nya berterima kasih padamu. Kalian terlalu baik pada kami” Nyonya Jung tersenyum kecil

“Jangan sungkan. Baiklah, aku akan menghubungi anakku dulu ya”

 

***

 

Yunho membuka beberapa program kerja yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan yang menjadi partner bisnisnya. Akhirnya, Yunho memutuskan untuk tetap memakai proyek lama. Kemudian Yunho mensosialisasikan tentang antivirus baru yang dirancangnya beberapa bulan ini. Setelah semua agenda selesai, Yunho mengunjungi anak perusahaan yang ada di London.

Dua hari terakhir semua pekerjaannya memang menguras waktu dan pikiran. Apalagi adanya tawaran dari beberapa industri perfilman yang menginginkan nya untuk menjadi investor dalam film mereka. Sejujurnya Yunho masih ingin menghabiskan waktunya didepan komputer tanpa memikirkan masalah bisnis, namun tawaran itu membuatnya harus berpikir beberapa kali.

Tawaran menggiurkan yang cukup untuk menambah modalnya membuka cabang baru di Jepang dan Rusia.

“Bagaimana dengan tawaran Mr McHunt, Sir ?” tanya salah satu asistennya di London. Yunho membuka profil perusahaan milik McHunt dengan perlahan. Ia mencermati tiap kata yang terdapat didalamnya, tanpa cela. Yunhopun tersenyum, sejujurnya ia mulai tertarik. sepertinya menjadi investor perfilman bukan hal buruk.

“Adakan pertemuan dengan Mr McHunt. Ah, bagaimana perkembangan Asian Mode ?” tanya Yunho dengan tenang. Alex menatap tablet miliknya untuk memeriksa kebenaran berita.

“Saat ini keuntungan yang kita capai sangat memuaskan. Rencananya mereka akan mengerjakan proyek amal untuk membantu korban perang, Sir” jawab Alex, Yunho mengangguk

“Kapan proyek akan digalangkan ?”

“Lusa Sir”

“Tambahkan pada agendaku, aku hanya ingin memeriksa sejauh mana perusahaanku berkembang”

“Baik,sir”

“Hmmm, kau boleh pergi”

Alex meninggalkan ruangan Yunho dengan tenang. Lelaki itu hanya menghela napas, lalu membuka ponselnya, foto pernikahan mereka terpampang jelas disana. Merindukannya ? memang, dan itu terasa sangat menyiksa. Apalagi hari-harinya akan lebih panjang dari yang dijadwalkan. Beberapa proyek besar sedang menunggunya.

Eoma Calling…

Yunho memandang layar ponselnya yang berkedip.

“Ada apa bu ?” tanya Yunho langsung to the point. Nyonya Jung tampak kesal, mendengar anaknya yang seakan sangat tidak peduli.

“Sapalah ibumu dulu, katakan. Ah ibu aku merindukanmu, ibu apa kabar? Itu baru anak baik” cerocos ibunya dengan nada berusungut. Yunho tersenyum kecil.

“Baiklah, Ibu aku merindukanmu. Tapi sepertinya aku sangat betah di London. Kabar ibu bagaimana ?”

“Ya! Anak ini, tidak sopan. Ibu baik, kau di London dan meninggalkan isterimu begitu saja ? ya ampun, suami macam apa kau ini. Untung saja menantuku sangat pengertian. Anak tidak peka. Ya Tuhan, ampunilah dosa anakku ini”

Yunho mencibir kesal “Ibu…. Berhentilah menyalahkanku. Mana mungkin Nayoung meninggalkan pekerjaannya. Dia bukan tipikal wanita yang suka meninggalkan tanggung jawabnya. Sebenarnya apa tujuan ibu menghubungiku ?”

Nyonya Jung mendengus “Kau punya saham di Shone kan ? kenapa tidak kau gunakan saja kekuasaanmu disana. Dan ajak Nayoung berbulan madu lagi” Ujar Nyonya Jung tak menanggapi kekesalan putranya.

Yunho diam sejenak, menarik napasnya dengan gusar. Berbicara dengan ibunya memang membutuhkan kesabaran. Untung saja, ayahnya orang yang bijak dan sabar. Jika tidak, entahlah.

“Apa Ibu akan menguntit bulan madu kami lagi ?” sindir Yunho langsung, Nyonya Jung terkikik geli.

“Itu hanya kebetulan saja, kok”

“Bohong. Sekarang katakan apa tujuan ibu menghubungiku”

“Baiklah, Ibu akan mengajak mertuamu untuk tinggal dengan ibu. Paling tidak ibu bisa menjaga mereka. Kau tahukan mereka masih dalam kondisi pemulihan, lalu jika mereka tinggal dengan dirimu dan istrimu itu tidak mungkin. Karena nanti akan menganggu kalian dalam membuatkan kami cucu. Jadi anaku bersyukurlah punya ibu sepertiku”

Yunho diam, dia tak habis pikir dengan ibunya yang sangat unik. Atau memang aneh. Selalu semaunya, begini. Tanpa memikirkan yang lain. belum lagi masalah cucu anak atau apalah. Menyebalkan, ia dan Nayoung saja sedang perang dingin. Mana mungkin cepat punya keturunan.

“Ibu jangan berlebihan. Sejujurnya aku tidak keberatan jika mereka akan tinggal dengan ibu. Masalahnya sekarang, apa mereka betah satu atap dengan ibuku yang sangat menyebalkan ?” tanya Yunho dengan tenang

“Anak ini, memang tak tahu sopan santun! Tentu saja mereka sangat senang tinggal serumah denganku.”

Yunho mengulum senyumnya “Baiklah, ibu sudah mengatakan ini dengan Nayoungkan ?”

“Tentu, dia menyetujuinya”

“Baiklah, kalau begitu aku tutup ya Bu. Aku ada pertemuan dengan beberapa orang lagi”

“Hmmm”

 

***

 

Dua hari, Nayoung sama sekali tak menerima kabar apapun dari suaminya,  dirinya hanya mencoba untuk membuka situs internet yang menayangkan beberapa gosip kalangan sosialita, biasanya suaminya menjadi salah satu dari kalangan sosialita yang selalu dibicarakan oleh mereka.

Rasa cemas yang sempat mampir dalam benaknya, berubah menjadi rasa kesal dan marah ? mungkinkah itu terjadi ?

Artikel itu cukup membuatnya sesak.

Asmara diam-diam  Acceline Anderson – Jung Yunho

Salah satu sumber menyebutkan , Jika Acceline dan Jung Yunho kembali melakukan makan malam disalah satu restoran terbuka yang sangat indah. Tidak ada pendamping di antara keduanya. Mungkinkah Accel dan Jung Yunho kembali membuka kisah lama mereka yang sempat terputus ditengah jalan? mungkinkah rumah tangga sang pengusaha muda ini sedang tidak dalam kondisi baik ?

Jung Yunho hanya diam, dan enggan memberikan komentar. Senyum hangatnya masih terpampang jelas, saat dimintai konfirmasi.

 

***

 

 

Yunho membuka beberapa surat kabar dan menemukan dirinya sebagai salah satu objek bacaan, antara dirinya dan Accel. Yunho mendengus pelan, dia hanya makan malam dengan Accel, membahas beberapa masalah di dunia perfilman. Tidak ada salahnya bukan, dia hanya menjalin kerjasama antar perusahaan milik kekasih Accel. Lagipula disana juga ada beberapa orang yang menemani.

“Kenapa paparazzi sekarang amat menyebalkan” dengus Yunho, lalu menutup majalah yang dibacanya. Beberapa hari ini Yunho memang sempat mengadakan pertemuan dengan beberapa pengusaha besar. Menjadi investor adalah salah satu siasatnya untuk meningkatkan WT CORP.

***

Selesai makan malam, Yunho mengambil ponselnya dan menghubungi sang istri yang ada di Korea. Namun Nayoung sama sekali tak mengindahkan panggilannya. Yunho terdiam sejenak, mungkinkah wanitanya masih menyimpan amarah padanya ? bukankah ia sudah menyelesaikan semuanya?

Ya Tuhan…

Yunho mendesah gelisah. Mata tajamnya menyapu seluruh ruangan dengan kesal. Tak sengaja mata nya menatap majalah gosip yang ada diatas mejanya. Yunho mengernyit. Shit! Jangan-jangan Nayoung mengetahui gosip menyebalkan itu. Jangan sampai. hubungannya akan semakin kacau.

Yunho menekan tombol panggilan cepat, dan menghubungi salah satu asistennya. “Pesankan tiket  pesawat untuk penerbangan besok pagi Ke Korea.”

“Yes Sir”

Beberapa ide kecil terbersit dalam benaknya, tanpa pikir panjang Yunho lalu mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan gedung tinggi miliknya.

 

***

 

Nayoung membuka matanya berat, akhir-akhir ini kesehatannya memburuk dan semakin menurun. Entah karena cuaca yang sedang berganti musim atau memang karena pikirannya yang sedang kacau. Nayoung mendesah pelan, lalu mengamit jam weker kecil yang ada di nakas samping tempat tidurnya.

“Kenapa rasanya malas sekali?” gumam Nayoung pelan. dengan langkah gontai Nayoung mengambil jubah tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi.

Tanpa disadari lelaki itu memandangnya dengan tatapan sendu. Yunho langsung mengambil alih pekerjaan istrinya. Memasak sarapan pagi kemudian merapikan beberapa barang yang berserakan diruang tengah, tanpa sengaja matanya menatap selembar kertas, foto dirinya dan Accel yang tergeletak begitu saja diatas meja. Yunho menghela napas Dugaannya benar.

Ya ampun.Kau mengejutkanku” ujar Nayoung kaget sembari memegang dadanya. Yunho mengernyit dan mengambil selembar kertas yang  tadi diatas meja. Tersenyum lebar, dan menatap Nayoung yang terlihat cukup tak sehat.

“Kapan kau pulang ?” tanya Nayoung kali ini lebih santai. Seperti tak terjadi apa-apa. Yunho menyipit,lalu tersenyum.

“Pagi ini, penerbangan pertama” ujar Yunho menjelaskan. Nayoung mengangguk kemudian pergi kearah pantry untuk menyiapkan kopi.Yunho mengikutinya dari belakang.

“Oh… aku kira kau betah di sana, sampai tak mengirimiku kabar” sindir Nayoung dengan santainya. Yunho mengernyit, memperhatikan istrinya yang menekan beberapa tombol pada mesin pembuat kopi. “kau yang membuat semua ini ?” tanya Nayoung berbalik sebentar lalu kembali sibuk dengan kopi yang ada didepannya.

Yunho tak menjawab. Lalu mempersempit jarak antara dirinya dan Nayoung. Desakan itu semakin kuat.

“Ya Tuhan” Nayoung menetralkan degup jantungnya yang berderap dengan cepat. “Kenapa kau hobi sekali mengejutkanku ?” kesal Nayoung

Yunho tersenyum dibalik punggung sang istri. “Hanya ingin melihat reaksi istriku” ujar Yunho, sambil mengetatkan pelukan di pinggang sang istri. Nayoung mengernyit, lalu meletakkan cangkir kopi diatas meja keramik.

Sebenarnya Nayoung ingin berbarlik dan memarahi Yunho dengan sikapnya yang mendadak berubah pagi ini. Namun kesempatan itu tak diberikan oleh Yunho

“Kau kenapa ?” tanya Nayoung heran. Masih dalam posisi yang sama. Yunho tersenyum, entah kenapa ia merindukan punggung istrinya. Padahal belum sepuluh hari ia meninggalkan Seoul, rasanya sudah seperti berbulan-bulan.

“Biarkan seperti ini selama beberapa detik” ujar Yunho. jawaban ini kontan membuat Nayoung terdiam dan mematung. Membiarkan waktu yang mereka miliki dilahap kerinduan. “Aku harus bekerja Jung Yunho”  Akhirnya Nayoung angkat bicara, membuat lelaki itu mengernyit.

“Aku tahu, biarkan saja seperti ini, beberapa menit lagi” ujar Yunho sembari memejamkan matanya. Tanpa sadar, Yunho mencium rambut istrinya dengan lembut. Meyesap kerinduan yang membuatnya sedikit kesal akhir-akhir ini. Entah kenapa Yunho bersyukur dengan adanya gosip murahan itu. Paling tidak dirinya memiliki alasan untuk kembali secepatnya. Walaupun ada beberapa hal yang harus dibereskannya nanti.

“Mengenai gosip itu” Yunho berdehem sedikit, lalu menempelkan pipinya pada sang istri yang masih tak mempercayai sikap Yunho dengan  perlakuan yang ia terima.

“Aku dan Accel hanya rekan kerja. Itu saja”

Nayoung tak tahu harus menanggapi pernyataan suaminya, seperti apa?, ia terdiam sejenak, mencoba menyusun kata-kata yang tepat, bagaimanapun ia tidak ingin dinilai sebagai istri pecemburu “aku tak tahu sebanyak apa wanita yang ada disekelilingmu, sebelum aku bertemu dengamu” Nayoung pun angkat bicara. Yunho mengangkat alisnya dengan heran.

“Sejujurnya, aku tak mengenal mereka. kebayakan dari mereka yang mengenalku. Kau tahukan, aku tidak bekerja sebagai seorang CEO WT CORP saja, aku juga seorang pengusaha dan investor” papar Yunho Nayoung mengernyit heran

“Kau mau membanggakan dirimu didepanku ?” tanya Nayoung kesal. Yunho tersenyum, lalu mencium pipi istrinya dengan spontan

“Hanya mengingatkanmu. Aku salah satu pria paling diinginkan di negara ini. Dan kau beruntung” ujar Yunho lalu melepaskan pelukannya. Nayoung tersipu sejenak, lalu mengambil kopi yang disedunya tadi diatas meja makan.

“Ya, sepertinya aku memang harus menyiapkan tameng. Agar aku bisa bersiap  saat kau mendepakku” ujar Nayoung.

Yunho tersenyum kecil “Jangan merusak suasana Nyonya Jung” Nayoung mengernyit, lalu mengambil omlet buatan suaminya.

“Nyonya Jung ? entah kenapa  kata itu membuatku merasa bersaing dengan ibu”

Yunto tersenyum kecil lalu menyesap kopinya. “Terima kasih” ujar Yunho dengan tenangnya. Nayoung kembali mengernyit, bertanya kenapa. Dan Yunho hanya menjawabnya dengan senyuman.

“Kau sudah banyak bersabar dengan semua sikapku selama ini”

Nayoung tersenyum “Aku mengerti, kau juga banyak bersabar dengan sikapku yang kadang labil”

“Hmm…. Kau tidak marahkan atas foto ini” Yunho menyodorkan selembaran yang ditemukannya diatas meja ruang tengah. Nayoung terdiam sejenak. Lalu memandang Yunho sedikit jengah

“Sebenarnya Aku ingin marah, apa aku mempunyai hak untuk melakukan itu?” tanya Nayoung lirih. jawaban Nayoung mebuat Yunho mengernyit

“Kau berhak marah, jika kau memang tak menyukai setiap tindakan ku. Jangan kau simpan semuanya sendiri. aku tahu, kita memang menikah bukan karena keinginan dari hati masing-masing, tapi aku rasa itu bukan masalah. jangan pernah takut untuk memperingatiku jika aku melakukan kesalahan” ujar Yunho panjang lebar. ia tak ingin Nayoung salah paham dengan jawabannya kali ini

Nayoung tersenyum kecil. Menyadari suaminya akhir – akhir ini selalu berbicara panjang lebar. Tidak seperti biasanya.

“Kenapa ? ada yang salah ?” Yunho berkata heran. Nayoung mengangguk

“Kau” tunjuk Nayoung “Kau jadi lebih cerewet sekarang” Yunho hanya menggeleng sembari tersenyum

“Aku harus segera bekerja. Sampai bertemu nanti malam” Yunho mengangguk, dan beranjak dari tempat duduknya untuk memberikan ciuman selamat bekerja.

“Sampai nanti” ujar Yunho sebelum Nayoung meninggalkan apartemennya. Nayoung mengangguk.

***

Yunho tersenyum kecil saat memasuki ruang rapat, beberapa rekan bisnisnya tengah menunggu keputusan yang akan diambilnya nanti.

“Silahkan mulai” ujar Yunho dengan tenang. Seseorang yang berdiri didepan podium mengangguk dan memulai persentasinya

Selesai dengan persentasi tersebut, Yunho mengangguk dan melihat rancangan proposal yang ada didepannya.

“Kami menyedian beberapa macam pelayan publik, yangkami harap sesuai dengan konsep city mall” ujar sang pembicara dengan tenang. Yunho membuka beberapa file didepannya.

“Itu baik, tapi aku tak tertarik. Aku lebih tertarik pada pembagian tiap hal yang dibutuhkan oleh konsumen. Dan untuk pelayanan publik, aku rasa manajer marketing akan mengurusnya. Tolong kau perbaiki lagi konsepnya. Dan aku lupa” ujar Yunho sebelum beranjak dari kursi rapatnya

“City Mall selalu merubah musimnya. Kau mengertikan, maksudku ? City Mall bukanlah Mall dengan hanya mengandalkan bentuk barang sempurna dengan merek terbaik. Tapi City  Mall memberikan kepuasan dengan usaha”

“Aku mengerti” ujar lelaki itu dengan tenang. Yunho mengangguk. Lalu keluar dari ruang rapat dengan tenang.

“Ada meeting hari ini ?” tanya Yunho sembari menatap sekertarisnya

“Ada pak, salah satu investor Rusia tertarik untuk memakai program baru kita, dan mereka akan datang siang ini. Meeting akan dilakukan dihotel Ritz”

“Oke, yang lain ?”

“Undangan dari premier film terbaru yang Anda danai, lalu malam amal lusa. Dan beberapa meeting dengan staff programer. Selain itu kosong”

Yunho mengangguk dan membenarkan letak dasinya.

 

***

“Sibuk sekali” ejek Donghae dengan santainya. Yunho tersenyum kecil. Lalu duduk disamping sahabatnya.

“Kenapa kemari ? seharusnya kau berduaan dengan istrimu ‘kan” ejek Yunho senyum. Donghae tertawa pelan. Lalu membenarkan letak jasnya

“Memangnya setelah menikah kau mendekam dikamar ?” ejek Donghae balik. Yunho hanya tersenyum simpul.

“Kemarin belum sempat mendekam dikamar berdua, mungkin nanti setelah proyek City Mall” ujar Yunho dengan tenang. Semoga saja.

“Oke baiklah. Yunho-ya, jika kau tak keberatan. Aku ingin meminta bantuanmu”

Yunho mengernyit heran sesaat

“Selama aku bisa membantumu” ujar Yunho dengan tenang.

“Konstruksi milik ayah sedang dalam masa pailit, dan kami mencari beberapa proyek penting. Kau tahu sendirikan, susahnya mencari proyek disaat seperti ini. Kau punya jalan keluar ?” tanya Donghae dengan wajah kusut.

Yunho mengernyit lalu mengangguk “Aku rasa Jaejoong bisa membantumu, aku akan   menghubunginya, nanti”

“Terima kasih”

Yunho tersenyum mengangguk. “Ah, aku lupa. Nayoung membelikan hadiah pernikahan untuk kalian, sebentar” Yunho bangkit dan mengambil sesuatu dari laci meja kerjanya. Kemudian tersenyum, dan memberikannya pada Donghae.

“Dia sendiri yang memilihnya. Semoga kau menyukainya” Yunho menyerahkannya pada Donghae

“Terima kasih. Aku jadi tersanjung” jawab Donghae sambil tersenyum

Yunho hanya mencibir.  “Well… bagaimana hubungan kalian ? apakah ada tanda akan kedatangan si kecil ?” tanya  Donghae dengan senyum menggoda

Yunho mengeluh malas “Aku masih ingin berduaan dengan istriku”

“Cih… kau termakan omonganmu sendiri. Kau bilang, menikah merepotkan, lalu sekarang ? dasar”

Yunho hanya tersenyum “Mengenai taruhan itu, bagaimana ?” tanya Donghae. Yunho hanya mengangkat bahunya acuh.

“Entahlah, selesaikan dulu urusan perusahaanmu. Setelah itu kita pikirkan baik-baik”

Donghae mengangguk. “Aku punya ide”

“Aku tak mau mendengarya, aku yakin idemu pasti gila” jawab  Yunho malas

“Katakan saja kau takut” goda Hae dengan mendesak. Yunho mendecih

“Karena kita sudah menikah, bagaimana jika taruhannya, siapa yang mendapatkan si kecil duluan. Dia pemenangnya. Aku rasa itu adil”

Hah ?

Dia pasti gila ? Ya Tuhan. Kalau itu Yunho sudah pasti kalah telak. Benar-benar telak. Merayu saja tidak bisa, mau memiliki anak. Pria satu ini, benar-benar tahu dimana letak kelemahannya. Sialan

 

 

***

Akhirnya ^____^ thanks buat teteh yang udah mau bantuin saya ngeditin ini FF… wkakaka xD

Terus saya mau ngucapin Happy Bornday buat abang Changdola 😀 eciye, abang ssaya udah gede. Udah dewasa, wish u ol the best ya bang 🙂

Ehem… karena lepi ssaya masih rusak dan baru dibelikan yang baru dua minggu lagi. Aku rasa part duabelasnya bakalan jauh lebih lama. Wkakakaka *gomen*bow*

Apalagi ya… kayaknya itu aja deh. Sampai ketemu di lain kesempatan ne ^.^ annyeong!!!

 

Salam sayang Nyonya Jung *eh salah* Nyonya Kim bini nya Kim Junsu yang sok imut

39 respons untuk ‘Secret in Marriage

  1. naranara15 berkata:

    Woaaa first kah?? Hihihi, baca di midnight kyk gni sensasinya lain jga yahh *plakk
    Kyaaaaa, they’re getting closer jhoa jhoaaaaaa
    Jd pengen punya suami kyk yun oppa kkekeke
    Ini si hae ada ada aja :p ckck
    Hadew, part 12 bklan lama yah?? Hufft, gpp deh ttl ditungguin kok chingu 😀

  2. lestrina berkata:

    Makin lama jd suka sama sifat yunho thd nayoung, dy lbh tenang ngadapin istrinya. Mrka jgn sampe cerai dech, iya nieh mrka hrs honeymoon lg tanpa ada penggangu. Su donghae senang bgt buat taruhan, mulai dr nikah dluan sampe punya anak dluan, pasti yunho lg lah yg menang. Dipart berikut kehidupan rumah tangga donghae diceritain ya meskipun hanya sedikit saeng, eon ingin tau n donghae jg hrs jatuh cinta sama istrinya.
    Part 12 akan lama dipost, hmmm gpp dech eon akan menunggu koq hehehe.

  3. Shamusuki berkata:

    Whoa. Makasih udah mau nerima editanku ^__^ moga ga nyesel ya… Hehe
    Tapi, Vi ada percakapan yang nggak di kasih tanda kutip, kayanya kehapus pas ngedelet dalam kurung yang selalu aku buat. Ada juga kata yang udah di coret tapi nggak kehapus, ada juga kurugan yang masih bercokol, walo cuma sebelah….

    Nah, walau udah di edit, jangan lupa di cek lagi: tanda baca, dan huruf kapitalnya…

    Over all… Makasih atas kepercayaannya, semoga di part 12 aku masih bisa bantu (kalo tugas kuliah nggak numpuk, kaya kemarin).. Atau jangan-jangan kapok sama editan aku?? hehehehehe……

    Kalo udah ada something yang soft (you know what) kabarin ya… Hihihi..
    Tetep semangat yoo… Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya 🙂

    Oh ya. Untuk part selanjutnya Donghae harap ikut andil yang cukup besar, soalnya cerita Yunho udah masuk klimaks, Donghae masih tanda tanya.. Kan nggak asyik kalo Yunho tamat Donghae masih menggantung…

  4. qoyah cassie berkata:

    ini part tercepat kyanya deh ya yg di publish..wkwkkkk
    eonnnn ya ampun ih si yunpa so sweettttt bgt, cemburu ak nya ni !!hhahahaaa
    cuma ak msh tkut ni eonn klo mslnya nayoung tau klo nikahannya cuma truhan gmn ya?hbis lah tu yunpa:(
    skian dlu deh 🙂 hhehe

  5. anggrainimiranti berkata:

    woahhh, ini publish lebih cepet dr perkiraanku 😀 senangnya Yunho sama Nayoung udh mulai akrab lagi, iihh daddy udah berani cium2 pipi ya, cium yg lain dong, eonn! *tetep konsisten menuntut NC* hahahhaha..ditunggu yg selanjutnya, jangan terlalu lama dong, eooni :))

  6. ci2t berkata:

    wah dah update…….part paling cepet update menurut q…..thanks oenni
    jadi senyum2 ga jelas gni baca part nhe, berasa melayang……
    jadi Pengeeeeen bnget punya suami kayak Yun oppa……So sweet

    part 12 nya bakalan lama ya??!!!
    siap nunggu deh, walopun sebenerya dah g sabar pengen tw kelanjutannya……hehehe

  7. Zihae berkata:

    Iiihhh seneng’a yunho ma nayoung dah bae’an,dah lah g prlu prang dingin lg,sma2 cinta jg….
    Pny ibu ky nyonya jung ky’a sru wlaupun kdng nybelin tp syng bgt ma ank n mnantu’a

  8. nayyong berkata:

    hahaha trhhan lagi….
    ayo yunhoppa menangkan lg taruhanx….

    huaa harus.ekstra sabar ni nunggu part 12 dpost
    sbr…sabar…

  9. yanty berkata:

    akhirnya…
    yg dtggu-tggu akhirnya publish juga,..
    yunho sama nayoungnya kok gak bulan madu terus…
    mereka haru cpat2 punya baby ya…
    part 12 bakal lama postnya yaudah deh gak pa2,ttap aku tggu..
    semangat 🙂

  10. purple281000 berkata:

    Suka banget sama caranya yunho buat ngertiin nayouing
    Meskipun pt. 12 nya bakal lama. Ak ttp tungguin (•̀_•́)ง

  11. LJK~ berkata:

    yunho banyak pake bgt berubah sejak mengenal nayoung
    Lebih cerewet dsb
    Gmpang kesepian padahal biasanya membujang keke~
    Taruhan donghae itu wow sekali
    Yunho kelimpungan mikirinya
    Nayoung yunho smga lebih jujur dan trbuka sama perasaanya
    Keep writing~

  12. syari berkata:

    taruhannya semakin gila ajhaa yaa….tp bagus banget taruhannya…lanjut lagi yaa author…aku do’a in biar besok leppynya udah ada….amin

  13. nhelfishy berkata:

    akhirnya publish juga..sweet banget itu yunho nya…semoga gak perang dingin lagi dech mereka dan cpt muncul si kecil..dan donghae mkn gilaa dsni..taruhan mulu..tp seru itu taruhannya…next partnya yun sm nayoung bwt dedeknya ya #plak..hahhah

  14. Ika kyu's wife berkata:

    Waahhh gila sayah di part ini vie…wlopun romance nya dikit,,tapi gak ngecewain..sprti biasa..ny.kim ff mu gak pernah gagal buat saya kesemsem sma cast.a..hahaha yunho oppa yunhoo oppa aku pada mu..#plakk

    alhamdulilah gak jdi cerai..*elusdada
    hah sidonghae mah udh kalah jg msiiihh aj bwt taruhan lagi..ckck
    lucu kali yak klo punya mertua kya ny.jung..*bayangin

    ok deh smga cpet kelar part 12.a..
    SEMANGAT!!! ^^

  15. minkijaeteuk berkata:

    donghae ada aja nih ide taruhan y,,,,,, dulu tebtang nikah n sekarabg tentang anak aduh…..
    bagus sih dgn ada y taruhan gt ngebuat yunho bemu pendamping n perasaan yunho n Nayoung mulai timbul n bakaln bagus lagi taruhananak n yunho bakalan dapet anak dari nayoung n nfak bagus y klo ketawan semua y krn taruhan bisa2 runyam n nayoung bakal sakit hati…..
    q ngak tau knp suka bgt sama karakter y yunho n nayoung n karakter pebdukung lain y yg meburut q tuh natural ya kyk yunho yg sbg suami n nayoung yg jd istri pokok y author y bikin karakter y ngak lebay gt kan biasa y kan klo ff yg nikah terpaksa kyk yunho n nayoung gini pasri jln cerita y tokoh utama y pastiada ribut2 yg kyk tom n jerry gt tp klo ini tuh beda ya kyk suami istri yg nikah terpaksa ngalir cerita n sikap y gt ja…..
    pokok y suka deh…..

  16. Kim Hyewon berkata:

    Akhirnya update juga yah ini ff..
    oh ia maaf sebelumnya loh saeng, gini pas q baca yang ke 10 ko ada yg janggal yah ..lama q mikir akhitnya ketemu juga ternyata
    itu di chap 9 akhirnya daddy lg di rumah ngobrol gitu trus awal chap 10 dah jalan di jepang tapi ko asa kurang nyambung ja gitu sie…*q ja gitu yg lemot yah
    itu ja sie…

    chap 11 ini mah dah kayak biasa lg ko, cm 1 kata DAEBAKkkkkkkk~
    suka ma daddy yang dah cerewet dan mulai hangat ma momie hehehehehh~
    momiieee bukalah mata kalo da co cakep n tajir yg lg naksir giela ma momieeeeee
    lanjutannya asap yeeeeee

  17. syifasuju18elf berkata:

    yeay……seneng lihat yunho oppa mulai cerewet….ketularan nayoung eonnie ku rasa….
    kisah haeppa dgn istrinya g ada disini….
    yunppa keren…. udah puny berbagai perusahaan yang semuanya sukses…. benar2 perfect….
    nyonya jung udah gx sabar pengen punya cucu…. aku juga gx sabar pengen lihat mereka punya anak…. pasti seru….
    authorrrrr…….ditunggu lanjutannya secepatnya …….. figthing……….. 😉

  18. Hwa Yoon berkata:

    thorrrrrrr buruaaaaaannnn!!!!!!ini udh awal maret thorrrr….*acungin pistol* (?)
    aku udh g sabar nihhh…keburu mid test >_< maklum anak sekolah–"
    part ini: DAEBAK!

  19. bulansparkyu berkata:

    Yunho oppa pesonamu mengalihkan pandanganku ^^..
    daebak, yunho oppa bisa berubh jadi cwo romantis bget …

    hae, gokil gila… taruhannya ajaib. ajaib bkin yunho oppa bngung.. tp ga apa2 dh entar biar tmbh seru lagi, cause ada baby imut hehe

    eonni.. jgn lama2 ya comeback nya… yah yah ^^

  20. jin ara berkata:

    Kalau buka internet pasti langsung ngetik part 11 dan akhirnya publisssh .. Makin keren nih ceritanya jung yunho makin mempesona 🙂 ayo yunho oppa fighting kalahkan donghae *ups di tunggu part selanjutnya *always

  21. aliz berkata:

    aish!! abang ikan satu nie hoby banget taruhan, ck….
    hmmmmm….. kira2 siapakah yg akan menjadi appa duluan???

  22. kwonyunhee berkata:

    Muahahaaa, semakin lama semakin sukaaa. Aaaaaak, eonni kenapa bisa seperti iniii. Ini ff d ksih mantraa?
    suka sama hubungannya yunho oppa sma nayoung. Hihihiuu, ihir bgt dah. Trus bhan truhannya si hae mkin k sni mkin iya iyaa bgt deh eooon, tpi aku sukaaa ya ampuuun

Tinggalkan Balasan ke isabelleejasmine Batalkan balasan